Biar tidak dibilang sombong, pamer, stop bicara, stop berpenampilan berlebihan. Jaga sikap dan penampilan.
3. Tidak terjebak pada budaya konsumerisme
Dalam KBBI konsumerisme adalah gerakan atau kebijakan untuk melindungi konsumen dengan menata metode dan standar kerja produsen, penjual, dan pengiklan.
Pengertian lain adalah sebuah paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya; gaya hidup yang tidak hemat.
Ketika mudik lebaran, pemborosan sering dilakukan pemudik terutama emak-emak. Barang, makanan dibeli tanpa perhitungan kemanfaatannya.
Ciri Ciri Konsumerisme
Berikut ciri ciri konsumerisme yang ada di kehidupan sehari-hari, mengutip dari katadata.id
- Adanya perasaan bangga, bahagia memiliki barang untuk dipamerkan pada orang lain.
- Cenderung ingin tampil menarik di depan umum dan menjadi pusat perhatian warga
- Meniru gaya hidup seseorang seperti selebriti dan influencer yang dianggap sebagai pedoman.
- Keinginan konsumen untuk memiliki barang yang berbeda. Konsumen menginginkan barang yang tidak ingin disamakan dengan orang lain.
- Adanya produk terbatas (limited edition), sehingga barang tidak banyak ditemukan dan dijual di pasaran.
Konsumerisme menyesatkan, membangkrutkan karena kita digiring untuk lupa jika esok masih memerlukan biaya.Â
Namun, jika memang tidak dapat menghindari membawa kendaraan, hadiah untuk saudara, kerabat, harus diniati sebagai rasa syukur nikmat (tahadduts bin ni'mah).
Sebagaimana perintah Allah Swt., "Syukurilah nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadamu dan bicarakan hal itu." (QS adh-Dhuha [93]: 11).
Mari mudik lebaran dengan niat beribadah kepada Allah Swt, yaitu silaturahmi kepada keluarga, bermaaf-maafan. Jangan lupa jaga sikap. Jika ada tetangga yang mudik membawa kendaraan, kita jangan menganggap dia pamer. Berprasangka baiklah.