Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

3 Cara Membayar Upah Buruh Tani di Desa Saya

12 April 2022   06:39 Diperbarui: 12 April 2022   12:09 2403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benih padi siap dicabut dan ditanam. Foto dokpri/Sri Rohmatiah

Setiap orang yang bekerja tentu mendapat upah dari hasil kerjanya. Begitu juga dengan buruh tani, tetapi tidak banyak yang tahu berapa upah seorang buruh tani. 

Jika mengacu pada catatan Badan Pusat Statistik (BPS) yang saya kutip dari kompas, upah nominal harian buruh tani nasional pada Januari 2022 sebesar Rp57.595 per hari.

Nominal tersebut tampak kecil, tetapi pada kenyataan tidak sebesar itu. Pada tahun 2021 upah buruh tani di desa saya sekitar Rp70.000 per hari. Tahun 2022 ada kenaikan menjadi Rp80.000. Saya rasa sudah cukup tinggi jika dibandingkan catatan BPS.

Siapa yang menentukan nominal upah buruh tani di desa?

Besarnya upah buruh tani setiap desa berbeda-beda, tetapi selisihnya tidak begitu mencolok, hanya sekitar Rp5.000-Rp10.000.

Besarnya upah buruh tani harian tidak ditetapkan oleh pemerintah. Sejak dulu seperti berjalan apa adanya, istilahnya dari mulut ke mulut. Mungkin yang pertama kali menentukan besarnya upah, buruh tani itu sendiri.

Ada kejadian, pegawai saya meminta gaji Rp80.000 per hari, katanya sekarang naik. Menurut ketua kelompok tani desa sebelah masih Rp70.000. Sementara di sawah sudah tersebar jika upah buruh harian naik.

Tidak ada yang protes dan mempertanyakan siapa yang menaikan atau dasar hukumnya mana. Petani manut dan sejak itu serentak upah buruh tani Rp80.000. 

Lain lagi dengan upah bajak dan tandur, ini ditentukan dari hasil rapat kelompok tani, yakni 40 persen untuk pekerja dan 60 persen untuk pemilik bajak. Sementara tandur Rp220.000 per petak.  

Untuk diketahui membajak adalah proses membalik dan meratakan lahan dengan mesin traktor. Tandur adalah menanam padi, biasanya buruh tani satu ini adalah perempuan.

Ada 3 cara membayar upah buruh tani

1. Upah harian

Upah harian dihitung setiap hari, untuk pembayarannya biasanya setiap hari Sabtu.

Buruh tani mulai terjun ke sawah pukul 07.00 -16.00. Istirahat pukul 11.00 -- 13.00, upah hariannya sebesar Rp80.000.  Pekerjaan yang bisa dilakukan laki-laki di sawah seperti mencangkul, cabut benih, memupuk, menyemprot obat, ngairi sawah.

Perempuan juga bisa bekerja di sawah dengan mendapat upah, tetapi nominalnya tentu berbeda. Hal ini mengingat pekerjaannya dianggap tidak berat juga waktunya lebih pendek, yakni membersihan rumput. Upah hariannya sebesar Rp60.000.

Benih padi siap dicabut dan ditanam. Foto dokpri/Sri Rohmatiah
Benih padi siap dicabut dan ditanam. Foto dokpri/Sri Rohmatiah

Selain mendapat upah harian, buruh tani pun mendapat makan sebanyak 2 kali, sarapan dan makan siang, kopi, jajanan dan rokok untuk laki-laki.

2. Borong

Borong adalah gaji lepas, tanpa makan, tetapi tetap dapat kiriman rokok, minum dan kopi. 

Upah borong dihitung dari luas tanah, misalnya untuk cangkul satu petak  harganya Rp180.000. Untuk satu petak ini bisa dikerjakan 2 atau 3 orang. 

Pekerjaan borong lainya adalah tandur (tanam padi). Harga borong per petaknya adalah Rp220.000. Tandur bisa dikerjakan oleh ibu-ibu sebanyak 8 hingga 12 orang. Dalam satu hari, kelompok tandur ibu-ibu bisa menanam padi sekitar 6 petak. Hasil upah dari 6 petak dibagi jumlah peserta yang ikut tandur.

Foto petani sedang membajak. Foto dokumen pribadi/Sri Rohmatiah
Foto petani sedang membajak. Foto dokumen pribadi/Sri Rohmatiah

Upah bagi hasil khusus untuk pekerja bajak. Biasanya 60 persen pemilik bajak dan 40 persen pekerja. Misalnya pekerja bajak yang pegang bajak si Fulan. Dia garap/membajak dapat 10 petak selama masa tanam. Satu petak harganya Rp180.000. Berarti uang masuk dari bajak ada Rp1.800.000.

Uang Rp1.8000.000 untuk tukang bajak 40 persennya, berarti dapat upah Rp720.000, 60 persen untuk pemilik bajak, yakni Rp1.080. 000. Biaya solar, rokok, makan tukang bajak dari pemilik bajak. Ketentuan upah ini seperti yang telah saya sampaikan ditetapkan dari hasil rapat kelompok tani.

Apakah dengan upah harian, buruh tani bisa mencukupi biaya hidupnya?

Jika ditanya tentang memenuhi kebutuhan hidup, jelas tidak cukup, terlebih bekerja di sawah itu musiman, tidak setiap hari. Paling lama bekerja di sawah 2-3 pekan. Namun, mereka merasa cukup dengan penghasilan minim karena gaya hidupnya diturunkan. 

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, jika musim sawah selesai, warga juga bekerja sampingan, salah satunya menjadi buruh bangunan, berternak sapi, kambing ataupun ayam. 

Kecukupan sebenarnya bukan dari nominal upah harian, tetapi dari cara mensyukuri dan menggunakan upah tersebut.

Salam pagi

Sri Rohmatiah

Baca juga Harga Gabah saat Panen Raya Bervariasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun