Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

3 Cara Membayar Upah Buruh Tani di Desa Saya

12 April 2022   06:39 Diperbarui: 12 April 2022   12:09 2403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang bekerja di sawah agar dapat upah harian. Foto by villagerspot.com

1. Upah harian

Upah harian dihitung setiap hari, untuk pembayarannya biasanya setiap hari Sabtu.

Buruh tani mulai terjun ke sawah pukul 07.00 -16.00. Istirahat pukul 11.00 -- 13.00, upah hariannya sebesar Rp80.000.  Pekerjaan yang bisa dilakukan laki-laki di sawah seperti mencangkul, cabut benih, memupuk, menyemprot obat, ngairi sawah.

Perempuan juga bisa bekerja di sawah dengan mendapat upah, tetapi nominalnya tentu berbeda. Hal ini mengingat pekerjaannya dianggap tidak berat juga waktunya lebih pendek, yakni membersihan rumput. Upah hariannya sebesar Rp60.000.

Benih padi siap dicabut dan ditanam. Foto dokpri/Sri Rohmatiah
Benih padi siap dicabut dan ditanam. Foto dokpri/Sri Rohmatiah

Selain mendapat upah harian, buruh tani pun mendapat makan sebanyak 2 kali, sarapan dan makan siang, kopi, jajanan dan rokok untuk laki-laki.

2. Borong

Borong adalah gaji lepas, tanpa makan, tetapi tetap dapat kiriman rokok, minum dan kopi. 

Upah borong dihitung dari luas tanah, misalnya untuk cangkul satu petak  harganya Rp180.000. Untuk satu petak ini bisa dikerjakan 2 atau 3 orang. 

Pekerjaan borong lainya adalah tandur (tanam padi). Harga borong per petaknya adalah Rp220.000. Tandur bisa dikerjakan oleh ibu-ibu sebanyak 8 hingga 12 orang. Dalam satu hari, kelompok tandur ibu-ibu bisa menanam padi sekitar 6 petak. Hasil upah dari 6 petak dibagi jumlah peserta yang ikut tandur.

Foto petani sedang membajak. Foto dokumen pribadi/Sri Rohmatiah
Foto petani sedang membajak. Foto dokumen pribadi/Sri Rohmatiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun