Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Harga Gabah saat Panen Raya Bervariasi, Berikut Penyebabnya!

30 Maret 2022   12:59 Diperbarui: 30 Maret 2022   18:25 1515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gabah siap timbang oleh tengkulak pada waktu malam.| Dokumentasi pribadi Sri Rohmatiah

INPARI singkatan dari Inbrida Padi Sawah Irigasi. Benih padi unggul ini sangat cocok apabila dikembangkan di lahan persawahan biasa. Tingkat homozigositasnya atau kemurnian galur padinya sangat tinggi karena melalui proses penyerbukan sendiri.

Pada tahun 2019 dan 2020 diluncurkan INPARI 48 Blas, INPARI 45 Dirgahayu. Namun, yang digalakkan di daerah saya adalah INPARI 16 dan 42.

INPARI 16 yang masa tanamnya 103 hari diperkirakan menghasilkan panen 8 ton/ha. Memang sangat sedikit jika dibandingkan hasil dari INPARI 42 yang diperkiraan mendapat hasil 10 ton/ha.

Walaupun hasil dari INPARI 42 banyak, tetapi masih kurang diminati petani pada musim tanam kesatu ini. Hal itu kerena harga jual yang rendah, misalnya dari hasil 10,58 ton/ha, harga jualnya gabah basah Rp4.200 per kilogram. Sedangkan INPARI 16 harga per kilogramnya Rp4.450 hingga Rp4.550.

2. Kualitas gabah

Kualitas juga memengaruhi harga gabah. Untuk mendapatkan hasil panen yang sesuai standar Bulog tentunya harus ada perawatan, mulai dari pengairan, pupuk, obat hama.

Setiap jenis padi perawatannya akan berbeda karena memiliki karakter yang tidak sama. Misalnya benih INPARI 42, benih ini mudah perawatannya dan tahan terhadap penyakit blas daun ras (busuk leher) yang disebabkan oleh jamur. INPARI 42 juga agak tahan terhadap hama wereng batang coklat biotipe 1 dan agak rentan terhadap biotipe 2 dan 3, rentan terhadap virus tungro varian 033 dan 073.

Walaupun mudah perawatannya jika salah atau tidak tepat dalam pemupukan akan mengurangi hasil panen. Biji padi yang kurang berbobot akan terlihat kusam, ringan ketika ditimbang

Seorang tengkulak akan tahu mana gabah jenis INPARI 42, 16 atau jenis lain. Secara acak gabah yang sudah di dalam karung akan ditusuk dengan alat khusus untuk dilihat kualitasnya.

3. Adanya Calo dan Tengkulak

Pertanian di desa tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan calo dan tengkulak karena petani tidak bisa tembus Bulog langsung. Hal ini sering kali harga gabah anjlok, petani pun tidak bisa menentukan harga walaupun hasil panen bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun