Dengan pembuatan pupuk kompos dari bahan-bahan sampah dari TPA, itu artinya ada pengolahan pupuk dengan kapasitas besar. Seperti kita ketahui tanaman tidak hanya membutuhkan air dalam penyiraman. Dengan pupuk cair selain menyiram tanaman juga mengandung unsur hara untuk kesuburan tanah.
Bisa Baca juga Projasih di Kota Madiun
Kelebihan dan Kelemahan penanaman organik
Ada banyak keuntungan ketika kita bercocok tanam dengan cara alami tanpa pupuk kimia, salah satunya adalah  Cita rasa dan kandungan gizi.
Tanaman hasil organik memiliki cita rasa yang lebih enak, misalnya umbi-umbian akan terasa lebih empuk, buah-buahan lebih manis dan segar. Sementara untuk beras organik akan lebih pulen dan ada manis-manisnya gitu lho.
Tanaman organik juga memiliki nilai gizi, protein yang tinggi, tentunya dengan cara memasak yang benar. Pengalaman saya jika memasak beras organik, nasinya bisa bertahan lebih lama (tidak basi) hingga 24 jam.
Untuk buah dari hasil pertanian organik tidak cepat rusak atau akibat penyimpanan. Buah cabai misalnya akan nampak lebih kilap dengan pertanian organik.
Kelebihan lain adalah ada pada tanah. Tanah yang dipakai penanaman organik akan lebih gembur dan mudah terkikis aliran air.
Namun, selain ada kelebihan, juga ada kelemahan. Dengan hasil panen sedikit, kualitas bagus, transportasi yang mahal, ketersediaan bahan organik yang terbatas. Akibatnya harga jual ke konsumen turut mahal juga.
Walaupun masyarakat tahu manfaatnya, akan berpikir ulang jika harus membeli beras organik seharga 20 ribu hingga 25 ribu per kilogram. Begitu juga dengan sayuran dan buah. harganya bisa sangat mahal dibandingkan harga di pasar. Saya biasanya beli kangkung satu ikat kecil seharga 5 ribu rupiah.
Penanaman organik menurut saya harus ada campur tangan pemerintah, terutama dalam pemasaran dan teknik penanaman terraganik. Ngrowo Bening Madiun menjadi tempat pengembangan penanaman sistem Terraganik, sangat tepat karena dalam penanaman melibatkan kelompok tani.Â