Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, "Saya update soal program vaksinasi booster, tadi sudah putuskan bapak presiden berjalan tanggal 12 Januari ini," kata Budi seperti dikutip dari kompas.com.
Adapun dalam pelaksanaannya, pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ada tiga opsi yang disiapkan pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi booster, yaitu program pemerintah, penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan berbayar.
Tidak semua wilayah menyelenggarakan vaksinasi booster, ada syarat yang harus dipenuhi oleh wilayah tersebut. Syaratnya yaitu telah mencapai 70 persen untuk vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan 60 persen untuk dosis kedua.
Baca juga Cara Ampuh Bujuk Anak untuk Vaksin
Pengalaman saya mendapat vaksin kesatu dan kedua dan menuju vaksin booster
Seperti kita ketahui pada vaksin pertama, banyak berita hoax tentang efek samping vaksin Covid-19. Mulai dari sakit setelah vaksin hingga meninggal. Orang pun jadi yang enggan melakukan vaksinasi dengan berbagai alasan, salah satunya takut akan risiko.
Seperti suami saya, ketika vaksin pertama dia bersikukuh tidak mau vaksin dengan alasan,"Saya kan kolesterol, nanti begini, begitu."
Kami urung untuk vaksin di desa. Saya pun mulai gencar lagi memberi pengertian kepada suami agar mau vaksin dan ikut sesuai kartu penduduk ke puskesmas kota. karena saya tidak bisa pergi sendiri.
Akhirnya suami bersedia untuk vaksin dengan syarat cek darah terlebih dahulu. Jika kolesterol tinggi "batal" melakukan vaksin. Sejauh yang saya ketahui dari alodokter, penderita kolesterol tinggi dapat diberikan vaksin-COVID-19 selama penyakit terkontrol.Â
Terkontrol di sini adalah bahwa kondisi saat ini sudah menjalani pengobatan rutin dan dibawah pengawasan dokter yang merawat serta tidak ada keluhan yang dialami saat ini.Â
Saat itu, pelaksanaan vaksin di kota sudah tahap 2, saya mendapat penolakan dari puskesmas dan rumah sakit swasta, katanya nunggu gelombang kedua.Â
Saya pun segera mencari vaksin yang berbayar, sesuai pemberitaan bahwa Kimia Farma menyediakan, ternyata berita itu tidak benar. Akhirnya saya mendapat rekomendasi dari dokter yang bertugas di Dinas Sosial untuk melakukan vaksin di salah satu puskesmas.Â
Bagaimana dengan vaksin booster
Madiun tempat tinggal saya termasuk kota yang sudah siap untuk melaksanakan vaksinasi booster.Â
Menurut data yang saya kutip dari Pemkot, pencapaian vaksinasi untuk Kota Madiun, sejatinya sudah cukup tinggi, secara total vaksinasi sudah mencapai 107 persen lebih untuk dosis kesatu, sedangkan dosis kedua mencapai 89 persen lebih. Vaksin anak usia 6-11 tahun sudah mencapai 50 persen lebih dari target sekitar 15 ribu sasaran.
Untuk vaksin booster, tentu saya akan turut serta dengan memakai opsi berbayar, karena dua opsi lain tidak mungkin, kecuali mendapat bantuan dari Dinas Sosial setempat. Rezeki tak boleh ditolak. Hik.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, biaya vaksin booster di kisaran Rp 300.000. "Ya paling mahal berapa ya, harganya di bawah Rp 300.000," kata Budi seperti dikutip dari Kompas.com(3/12/21).Â
Sementara Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting, mengatakan, biaya vaksinasi booster bergantung pada platform vaksinnya. Platform vaksin ada yang berupa inactivated, mRNA vector, atau recombinan. Menurutnya, perkiraan tarif vaksinasi booster berbayar di kisaran Rp200.000 sampai Rp600.000.
Dari keterangan tersebut saya harus menyiapkan dana vaksin booster untuk dua orang sekitar Rp400.000-Rp1.200.000. Saya kira cukup terjangkau untuk masyarakat menengah ke atas.
Lima jenis vaksin yang akan digunakan sebagai vaksin booster
Vaksin kesatu dan kedua antara saya dan suami berbeda. Saya menggunakan jenis vaksin Astrazeneca sedangkan suami menerima vaksin Sinopharm. Perbedaan ini atas saran dokter puskesmas tempat saya mendapat vaksin.
Untuk vaksin booster, melansir dari Kompas.com, BPOM menyebutkan, "Dalam waktu dekat mudah-mudahan lengkap datanya, sehingga bisa keluarkan emergency use authorization (EUA)," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam acara Taklimat Bidang PMK di gedung Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (29/12/2021).
Penny sebelumnya menyebutkan, untuk sejumlah vaksin Covid-19, datanya masih dilengkapi sebagai vaksin booster dengan melakukan uji klinik. Ia mengatakan, uji klinik tersebut dilakukan untuk jenis vaksin berbeda yang digunakan dalam vaksin pertama dan kedua atau heterologus dan vaksin jenis yang sama atau homologus.
BPOM menjelaskan ada lima calon vaksin Covid-19 booster yang akan digunakan di Indonesia. Kontan (30/12)Â
1. Pfizer
Dalam uji laboratorium, produsen Pfizer-BioNTech mengeklaim vaksin dosis ketiga atau booster mampu melawan varian Omicron varian Omicron 25 kali lebih tinggi dibandingkan vaksin biasa.
dr. Adam Prabata menyebutkan booster vaksin Pfizer dapat meningkatkan kemampuan penetralisir antibodi terhadap antibodi terhadap varian Omicron.
2. AstraZeneca
Pihak AstraZeneca mengatakan bahwa dosis ketiga atau booster dari vaksin Covid-19 "secara signifikan" meningkatkan tingkat antibodi terhadap varian virus corona Omicron, mengutip data dari studi laboratorium baru.
Studi tentang vaksin AstraZeneca, menunjukkan bahwa setelah tiga dosis vaksin, tingkat penetralan sistem imun terhadap Omicron mirip dengan yang melawan varian virus Delta setelah dua dosis.
Namun, sama halnya dengan Pfizer-BioNtech dan moderna, temuan dari penelitian ini, belum dipublikasikan dalam jurnal medis.
3. Coronavac/Vaksin PT Bio Farma
Coronavac atau kita kenal dengan Sinovac yang dibuat oleh Sinovac Biotech Ltd. China, salah satu yang paling banyak digunakan di dunia. Namun, tidak menghasilkan tingkat antibodi penetral yang cukup untuk melindungi dari varian Omicron. Maka orang yang menerima suntikan Sinovac harus mencari vaksin lain untuk booster mereka.
4. Sinopharm
Jenis vaksin Sinopharm ini yang disarankan dokter untuk suami, karena dia difabel. Vaksin ini diperoleh melalui mekanisme hibah dari Raja Uni Emirat Arab sebanyak 450.000 dosis untuk calon haji.
"Karena haji dibatalkan, maka vaksin Sinopharm dialihkan untuk difabel," terang drg. Wahyu yang bertugas di Dinas Sosial Madiun.
5. Zifivax
Vaksin Zifivax adalah vaksin Covid-19 terbaru yang mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM.
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menjelaskan bahwa persetujuan EUA tersebut diberikan setelah dilakukan serangkaian uji pre-klinik dan uji klinik untuk menilai keamanan, imunogenisitas, dan efikasi/khasiat dari Vaksin Covid-19 Zifivax.Â
EUA ini juga diterbitkan setelah melalui pengkajian secara intensif oleh Badan POM bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan ITAGI terkait dengan keamanan, efikasi, dan mutu vaksin. Kontan (7/1/22)
Setelah mengenal jenis vaksin booster, setidaknya tidak ada kekhawatiran lagi. Efek samping setelah vaksin kesatu dan kedua, saya dan suami tidak merasakannya. Kami baik-baik saja. Jangan takut, mari kita sukseskan vaksinasi tahap ketiga.
Baca juga Walkot Tolak Ribuan Laptop, Kenapa?
Bahan bacaan : 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H