Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Mengalami Dismenore, Reda dengan Minum Jamu?

12 Desember 2021   15:51 Diperbarui: 13 Desember 2021   00:46 1953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengatasi dismenore dengan air panas. Foto via kompas.com

Ilustrasi rempah-rempah untuk jamu pereda dismenore. Foto via kompas.com
Ilustrasi rempah-rempah untuk jamu pereda dismenore. Foto via kompas.com

Apakah nyeri saat menstruasi bisa berkurang dengan minum jamu?  

Dismenore walaupun dinyatakan kondisi normal. Kita tetap akan berusaha mencari pengobatan, mulai dari obat kimia hingga obat herbal.

Dulu, orang tua belum mengenal obat kimia, mereka sering menyarankan minum jamu. Ada beberapa produk jamu seduh dijual di toko obat, seperti produksi nyonya meneer, sidomuncul dan lain sebagainya.

Namun, orang tua saya tidak menyarankan itu, dia lebih ke jamu alami, seperti air rendaman daun sirih, daun sembung, kunyit, jahe, adas, .

Katanya banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh apalagi remaja yang sedang "bedah awak". Bedah awak adalah masa-masa di mana anak bertumbuh secara fisik. 

Sekarang pun, banyak jamu pereda dismenore dijual di toko obat atau online yang diklaim bisa meredakan nyeri saat haid.

Namun, belum ada penelitian yang menjelaskan akan hal itu.

Mengutip dari theAsianparent,  dokter spesialis kandungan, dr. Ivander Utama, SPOg, MSc, menjelaskan di laman YouTube pribadinya, "Ada banyak ramuan, jamu-jamuan atau larutan yang diklaim bisa membantu melancarkan darah haid atau melancarkan keluarnya darah mens. Namun, sebenarnya kita perlu waspada dengan pemakaian obat-obatan seperti itu."

"Sampai saat ini secara medis tidak ada penelitian yang menunjukkan keamanan, keefektifan dan dampak jangka panjang jika menggunakan jamu untuk mengurangi rasa nyeri saat menstruasi. Kita juga tidak bisa menjawab keamanannya, karena memang nggak punya datanya," ujar Ivander Utama.

Jadi dismenore selama beberapa hari sebenarnya hal yang wajar dan akan hilang dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun