Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asyiknya Merayakan HUT Pemerintah Provinsi Jatim Ke-76 dengan Bangkitnya PSLI

4 Desember 2021   15:52 Diperbarui: 6 Desember 2021   06:44 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan PSLI. Dokumen pribadi

HUT Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat ditunggu-tunggu, terutama pelukis Indonesia.

Telah sebelas tahun para pelukis  memeriahkan hari jadi Jawa Timur dengan menggelar pameran lukis, di bawah naungan Sanggar Merah Putih.

Namun, karena pandemi,  Sanggar Merah putih cuti dari kegiatannya yakni PSLI atau Pasar Seni Lukis Indonesia. 

PSLI 2021, menjadi awal kebangkitan seni di tengah Pandemi. Tentunya  dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Panitia pun menyediakan tes antigen secara gratis untuk seluruh peserta pameran.

Apa itu Pasar Seni Lukis Indonesia?

Pasar seni lukis Indonesia adalah sebuah acara pameran lukis untuk memeriahkan HUT Pemprov Jawa Timur. Selain itu, juga sebagai ajang pertemuan para kolektor, pecinta seni, pelukis seluruh kota yang ada di Indonesia terutama Jawa dan Bali.

Pameran yang digelar sejak 3-12 Desember 2021 diikuti oleh 140 pelukis seluruh kota. dengan 80 stand. PSLI ini atas dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Tari Remo, foto dokumen pribadi
Tari Remo, foto dokumen pribadi

Sebelum PSLI resmi dibuka oleh Plh Sekda Prov Jatim, Heru Tjahjono. Panitia menyambut jajaran Pemprov, peserta  pameran dan pengunjung, dengan persembahan tarian reog dan tari remo sebagai tarian selamat datang.

Ketua Sanggar Merah Putih, Moh Anis. Foto dokumen pribadi
Ketua Sanggar Merah Putih, Moh Anis. Foto dokumen pribadi

Moh. Anis sebagai ketua Sanggar Merah Putih sekaligus ketua panitia PSLI 2021,  mengatakan, "Teman-teman pelukis selama dua tahun ini, PPKM di rumah isinya gambar terus, akhirnya gambar menumpuk di rumah, Alhamdulillah pada tahun ini bisa menyelenggarakan PSLI, karena ini agenda yang ditunggu-tunggu pelukis seluruh Indonesia."

"Selama sebelas tahun sebelumnya kami tidak pernah membuat tema pada PSLI, pada tahun ini kita membuat tema 'Ayo Bangkit'. Dengan harapan, tema ini tidak membangkitkan    bukan saja seniman lukis, tetapi juga seniman bidang lainnya."

Sekda Pemprov, Heru Tjahjono. Foto dokumen pribadi
Sekda Pemprov, Heru Tjahjono. Foto dokumen pribadi

Seusai membuka secara resmi PSLI, Heru Tjahjono berharap, pameran yang dilakukan setiap tahun dapat membuka ruang kebebasan untuk mengapresiasikan sentuhan-sentuhan di kanvas. Juga menjadi momentum kebangkitan para seniman lukis Jawa Timur dan daerah lain setelah hampir dua tahun terpuruk.

PSLI juga disambut baik oleh para kolektor, para pelukis, salah satunya, Sadikin Part pelukis Malang, Agus Yusuf pelukis Madiun. Keduanya, walaupun sering memamerkan hasil karya hingga Eropa, PSLI membawa kesenangan tersendiri karena bisa sebagai ajang silaturahmi pelukis se-Indonesia dan edukasi antar pelukis.

Agus Yusuf dan Sadikin Part pada acara PSLI. Foto pribadi
Agus Yusuf dan Sadikin Part pada acara PSLI. Foto pribadi

Apa yang membuat saya asyek menyaksikan PSLI?

Saya bukan pelukis, tetapi asyek saja ikut serta kemeriahan PSLI. Selain bisa menikmati aneka ragam lukisan saya juga bisa bebas ngobrol dengan para pelukis.

Kali ini saya coba wawancara, tepatnya ngobrol bareng pelukis wanita, Paulina Soessri Handa sebagai salah satu pelukis wanita asal Surabaya, yang turut serta menggelorakan karyanya.

Paulina Soessri Handa yang kesehariannya sebagai guru, bisa menyempatkan waktu untuk melukis. Karya-karyanya sudah tidak bisa diragukan lagi, keren. Pengalaman pameran juga sudah ke berbagai kota.

Pada masa pandemi, tidak diam saja. Di sela-sela mengajar daring, pameran daring pun diikutinya.

Paulina Soesri Handa berkebaya dengan karya lukisnya. Foto dokumen pribadi 
Paulina Soesri Handa berkebaya dengan karya lukisnya. Foto dokumen pribadi 


Jadi dengan pameran ini bukan sekadar kita menjual hasil harya, tetapi ada interaksi antar pelukis untuk saling mengedukasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun