Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tertarik Menjadi Petani Milenial? Kuasai 4 Hal Berikut!

7 November 2021   17:14 Diperbarui: 7 November 2021   17:17 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petani milenial harus bisa menjadi jembatan antara petani dan pemerintah. Dia bisa mengadvokasi pemerintah desa, pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar memperhatikan nasib petani. 

3. Kreatif

Petani milenial sebisa mungkin memikirkan bagaimana produktivitas petani bisa meningkat dengan memunculkan berbagai ide dan kreativitas yang dimiliki.

Ide-ide, saya berharap bukan ide omong kosong, berarti petani milenial harus mengumpulkan data, uji coba yang bisa diterima petani senior.

Supaya bukan omong kosong, pemerintah harus turun tangan memupuk petani milenial dengan ilmu, bisa melalui seminar, sekolah gratis.

4. Kepribadian

Petani milenial harus memiliki kepribadian yang positif. Kita tahu, mengapa pekerjaan sebagai petani sering kali diremehkan? Hal tersebut karena petani biasanya tidak berpendidikan tinggi, dan pekerjaan memengaruhi kepribadian seseorang. Namun, sejatinya ia bersifat pasif.

Selama orang berkembang menuju kedewasaan, ia  juga mengalami perubahan dalam kepribadiannya. Dengan adanya petani milenial, diharapkan citra petani tidak remeh lagi. Masyarakat semakin melek, bahwa petani sebenarnya memiliki pendidikan dan kepribadian yang bagus.

Kesimpulannya, mengapa harus malu menjadi petani? Banyak petani yang sukses dan keliling dunia. Tidak percaya? Ayo main ke desa saya, saya ajak tandur. Hikhik ...

Salam hangat, Sahabat

Sri Rohmatiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun