Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Strategi Pekerja Informal dalam Mengelola Keuangan demi Memiliki Rumah Idaman

3 November 2021   18:03 Diperbarui: 3 November 2021   18:11 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja informal, foto via kompas.com

2.  Menabung bahan bangunan

Saya membuka toko bangunan mulai tahun 2007. Banyak konsumen yang membangun rumah dengan beberapa kondisi. 

Ada orang yang membangun rumah karena dapat warisan tanah dan uang. Ada juga yang kerja di luar negeri. Ada pula karena dapat uang pensiun. Bahkan, mereka yang bekerja informal pun, seperti tukang parkir, buruh, tukang beca bisa membangun rumah.

Mereka yang belanja ke toko saya, rata-rata titip barang. Contohnya, pekan ini mereka ada uang Rp300.000,00. Uang itu dibelikan semen, harga semen per saknya Rp50.000.00, berarti dia dapat 6 sak semen. Bukan hanya semen saja, mereka titip, bisa besi, gamping. Bahan bangunan itu, saya kirim ketika mereka membutuhkan, bisa 3 tahun, 1 tahun, sesuai kebutuhan.

Untuk bata, mereka membuat sendiri. Bahannya ada yang beli tanah ada juga tanah dari kebunnya. 

Kalau pasir, biasanya mereka ngeruk sendiri di sungai, karena desa kami bersebelahan dengan sungai besar.

3. Bantuan dari desa

Kita masih ingat ada program bedah rumah bagi warga tidak mampu. Program ini, di desa tempat tinggal saya sudah berjalan lama. Tentu dengan pengajuan dan syarat.

Namun, kita juga tahu, program bedah rumah, tidak sempurna seperti jika kita membangun dengan uang sendiri. Ada batas jumlah bantuan.

Dengan  keterbatasan bantuan, penerima bantuan harus bisa membelanjakan dana sebaik mungkin.

4. Gotong royong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun