Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Maulid Nabi: Bagaimana Orangtua Memperkenalkan Nabi Muhammad Saw kepada Anak-anak?

20 Oktober 2021   10:14 Diperbarui: 20 Oktober 2021   11:06 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak sebelum bisa membaca akan mudah memahami dengan cara mendengarkan. Orang tua memiliki kewajiban membacakan, ada banyak buku kisah Nabi bisa dibeli di toko buku. Setelah anak-anak bisa duduk, selain membacakan, kita juga bisa memperlihatkan gambar atau cerita bergambar.

2. Menonton kisah sejak kecil

Anak lahir dari zaman handphone, banyak sekali film yang bisa diakses di media sosial. Ibu cerdas tidak akan membiarkan anak menonton film tidak bermanfaat sendirian. Sebenarnya ini kesempatan ibu untuk memperkenalkan tontonan berupa kisah Nabi sebagai tauladan. Ada banyak chanel You Tube yang menyajikan kisah Nabi.

3. Mencontoh dalam kehidupan sehari-hari

Orang tua menghendaki anak menjadi anak saleh, mencontoh Nabi, tentu diawali dari melihat, mencontoh orang tuanya terlebih dahulu. Selain itu anak-anak juga harus berada dalam lingkungan baik, bermula dari orang-orang terdekat, kerabat.  Orang tua jangan kaget atau ngambek jika anak tidak tahu cara bertutur sopan, menjadi anak pelit. Sudahkah sebagai orang tua bertutur dengan baik? Sudahkah memberi contoh kebaikan kepada anak-anak?

Ini pekerjaan rumah bagi orang tua, mari kita belajar bersama untuk menjadi sosok yang dicontoh oleh anaknya. Maulud Nabi bisa kita manfaatkan untuk mengubah diri sendiri demi generasi yang serasi.

Selamat Maulid Nabi Muhammad saw., Sahabat semuanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun