Mengutip dari beberapa sumber, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua ketika anak takut terhadap suara keras, seperti :
Pertama, usahakan peluk anak
Ketika anak menunjukkan ketakutan dengan cara nangis, lari mendekat ke orang tua, wajah tegang, gemetar, peluk dia. Pelukan orang tua bagi anak itu suatu perlindungan, anak merasa aman
Kedua, ketika anak memeluk orang dewasa karena takut dengar suara keras, biasanya kita menyuruhnya tidur untuk menenangkan hati. Sebetulnya tidak perlu, kita tetap mengajak anak melakukan aktivitas sebelum petir itu terjadi.
Ketiga, menjelaskan sumber suara
Penting kiranya anak tahu dari mana sumber suara keras itu. Contohnya penjelasan tentang petir, ban meletus di jalan raya, suara pesawat keras. Kita bisa menggunakan simulasi, bahasa yang mudah dipahami anak.
Keempat, jangan memberi label penakut
"Dasar penakut!" menurut saya jangan katakana itu, ketika akan memberi label, tujukan kepada emosinya saja bukan ke anaknya, misalnya, "Adik takut ya, sini ibu peluk!" Setelah beberapa saat, kita harus menetralkan dengan mengatakan, "Nah, sekarang tidak takut lagi, Adik jadi lebih berani."
Setelah situasi normal kembali, kita puji anak kita sebagai pemberani. Semoga ke depannya anak tidak takut lagi dengar suara keras, terutama petir, suara pesawat. Namun, jangan diajari berkata, "Pesawat minta duit!" hehe ... karena sampai sekarang saya tak pernah dijatuhi uang dari pesawat.
Baca juga Penyebab dan Cara Menangani School Refusal pada AnakÂ
terinspirasi Alasan Anak Takut Suara Keras