Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage of Toba; Bentang Alam hingga Budaya Masyarakat Batak Toba

24 September 2021   14:58 Diperbarui: 24 September 2021   15:00 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Danau Toba kala senja, foto via Kemenparekraf.com dan foto pribadi hasil olah via CapCut

Kita semua sudah tahu Indonesia selain kaya dengan keindahan alam, juga sugih dengan cerita. Cerita lebih luas dari samudera dan sangat menarik. Begitu juga dengan Danau Toba, di balik keindahan yang memesona, ada story yang bisa dijadikan strategi promosi pariwisata.

Konon, terbentuknya Danau Toba, bermula dari kisah seorang pemuda yatim piatu bernama Toba yang bekerja sebagai petani dan pencari ikan.  Suatu hari Toba memancing di sungai dekat rumahnya, dia mendapatkan seekor ikan emas berukuran besar.

Ilustrasi sang putri di tepi Danau Toba, foto via Indonesiatravel.com dan foto pribadi hasi olah di CapCut
Ilustrasi sang putri di tepi Danau Toba, foto via Indonesiatravel.com dan foto pribadi hasi olah di CapCut

Ikan itu sisiknya berwarna emas, berkilauan dan sangat cantik. Toba kagum dan membawanya pulang. Setelah di rumah, ikan itu menjelma menjadi sosok perempuan yang sangat cantik. Toba pun jatuh cinta.

Setelah menyetujui persyaratan yang diajukan sang putri, yakni tidak boleh membocorkan asal usul sang putri, mereka pun menikah. Kehidupan rumah tangga Toba harmonis apalagi setelah dikaruniai seorang anak bernama Samosir.

Namun kebahagian mereka sirna, tatkala Samosir disuruh ibunya mengantar makanan pada Toba di ladang. Di tengah perjalanan Samosir memakan makanan untuk ayahnya karena dia lapar.

Walaupun makanan tersebut telah habis, Samosir tetap melanjutkan perjalanan ke ladang dan menyampaikan kalau makanan telah habis. Toba yang mengetahui hal tersebut murka dan berteriak, "Dasar anak ikan!"

Sontak langit pun gelap dan menurunkan hujan deras. Berkat hujan yang tidak reda selama berhari-hari, muncullah sebuah danau yang kini dikenal dengan Danau Toba. Samosir pun menjelma menjadi pulau di tengah danau yang sekarang bernama Pulau Samosir.

Wisata saat Pandemi

Pada tahun 2020, Kaldera Danau Toba ditetapkan oleh Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai UNESCO Global Geopark. Ini sebagai bukti bahwa Kaldera Danau Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal terutama budaya dan keanekaragaman hayati.

Ilustrasi tari Tor-tor via kualanamu.medan 
Ilustrasi tari Tor-tor via kualanamu.medan 

Dari sisi budaya, masyarakat setempat memiliki musik tradisional Gondong Batak dan tari Tor-tor, tarian ini sering tampil di berbagai acara nasional maupun internasional. Ada juga kerajinan ukiran khas namanya ukiran Gorga yang bisa dijadikan oleh-oleh. Ada juga wisata kuliner khas Batak, seperti, ikan Arsik dan makanan Andaliman.

Selain budaya dan kuliner, kawasan Danau Toba  adalah salah satu tempat yang sedang  dicanangkan sebagai destinasi sport tourism. Wilayah Kaldera Danau Toba masih banyak wisata alam yang cukup menantang bagi pecinta adrenalin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun