Time out sudah umum digunakan karena dianggap rasional dan memberi kesempatan kepada anak yang bertingkah untuk deeskalasi. Anak memiliki jeda dari kegiatannya, istilahnya istirahat sejenak.
Kita mungkin merasa asing dengan istilah time out. Akan tetapi, dalam pengasuhan anak tanpa terasa kita pernah melakukannya.Â
Saat anak-anak bertingkah, kita menyuruhnya untuk diam bahkan memindahkannya ke tempat yang berbeda.Â
Baca juga: Jangan Ngomel Jika Anak Menutup Telinga
Terlepas bagaimana kita mengasuh anak, strategi disiplin yang diterapkan orang tua adalah aspek penting dan penting bagi perkembangan anak supaya lebih baik.Â
Namun, penerapan disiplin yang tidak tepat terhadap anak, akan merugikan anak-anak.Â
Dalam jangka waktu tertentu, anak yang terkena time out akan kehilangan perhatian orang dewasa. Minimal orang dewasa memalingkan muka dan cuek dalam beberapa waktu.
Sejenak kita posisikan diri sebagai orang yang terdampak time out. Kita tersisih dari lingkungan, orang sekitar kita memalingkan muka, rasanya bagaimana?Â
Sepakat apa kata Cita Citata, "Sakitnya tuh di sini." Begitu juga dengan anak-anak, jika mendapat time out dari orang dewasa, dia akan sakit hatinya.Â
Bagaimana Menerapkan Time Out?Â
Mengutip dari beberapa sumber, mendisiplinkan anak dengan cara time out akan berdampak positif pada perilaku anak jika diterapkan dengan benar. Itu pun harus dibarengi dengan teknik pengasuhan lain.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!