Social anxiety disorder juga tidak bisa disebut antisosial atau ansos. Tidak bisa juga disebut introvert. Interaksi sosial yang mereka jalani justru memicu ketakutan dan kecemasan yang berlebihan.Â
Gangguan kecemasan sosial biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan remaja, meskipun kadang-kadang bisa dimulai sejak masih anak-anak.
Penyebab terjadinya Social Anxiety Disorder (SAD)
Seperti kondisi kesehatan mental lainnya, gangguan kecemasan sosial kemungkinan muncul dari interaksi kompleks, faktor biologis, dan lingkungan.
Faktor biologis sifatnya warisan dari keluarga, tetapi tidak sepenuhnya benar. Anak-anak yang memiliki orangtua mudah cemas, kemungkinan akan mengalami hal yang sama. Namun, anak yang mengalami SAD bisa disembuhkan dengan berbagai cara dan terapi.
Struktur otak adalah sebuah struktur di otak yang disebut amigdala (uh-MIG-duh-luh). Amigdala ini bagian dari otak yang berkaitan dengan proses emosional. Orang yang memiliki amigdala yang terlalu aktif mungkin memiliki respons rasa takut yang meningkat, menyebabkan peningkatan kecemasan dalam situasi sosial.
Faktor kondisi lingkungan, seperti lingkungan keluarga, teman sebaya menolak kehadirannya. Penolakan bisa berupa bullying, bertengkar dengan teman.
Memiliki penampilan atau kondisi yang menarik perhatian, misalnya, cacat wajah, difabel fisik, gagap atau gemetar karena penyakit parkinson. Keadaan seperti ini memicu gangguan kecemasan sosial pada beberapa orang.
Baca juga Cara Mengatasi Emosi Balita
Kita tentu tidak menghendaki anak-anak merasa cemas berkelanjutan. Untuk itu tida ada salahnya mengikuti beberapa saran.
Pertama, biarkan anak terbiasa dengan zona kurang nyaman