Sejak terkilir, Han mau belajar renang, awalnya latihan privat di I-Club. Setelah perkenalan saya dengan Laila, Han, bergabung di klub renang, itu juga atas rekomendasi Laila dan ayahnya.
Untuk menjadi atlet, ada 2 hal yang saya lakukan
1. Daftarkan Anak ke klub
Banyak anak-anak yang memulai menjadi atlet dari klub olahraga, seperti Laila dan teman-temannya juga anak saya. Anak menjadi atlet ada dua sebab, sebab pertama keinginan orangtua dan sebab kedua keinginan anak itu sendiri.Â
Jika keinginan orangtua, anak akan disiapkan sejak kecil, hingga anak itu mencintai olahraga yang dipilih orangtuanya, seperti Laila. Sedangkan putra saya, masuk klub kehendak sendiri.
Saya tidak menekankan dia untuk menjadi atlet renang, yang penting anak laki-laki harus memiliki kekuatan fisik, mental. Apapun alasan saya, antara Han dan Laila, sama-sama masuk klub untuk menjadi seorang atlet.
Dengan masuk klub olahraga, mengajarkan anak menjadi disiplin waktu. Kemampuan pun semakin hari semakin meningkat karena ada target yang harus dicapai anak.Â
Putra saya termasuk baru di klubnya, tetapi semangatnya tinggi sekali. Di balik semangatnya, dia pernah mengalami pesimis dan ingin keluar dari klub. Penyebabnya, Han tidak nyaman dengan salah satu teman.
Pesimis dalam KBBI artinya orang yang bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik (khawatir kalah, rugi, celaka, dan sebagainya); orang yang mudah putus (tipis) harapan.
Baca juga : Mengelola Emosi Anak