4. Jangan merasa bersalah jika tidak memberikan ponsel pada anak balita
Tidak memberikan ponsel kepada anak, bukan kesalahan. Pada zaman nenek kita, bahkan ketika saya kecil, ponsel belum ada, semua aman-aman saja. Jadi kita bukan orang pertama yang menggunakan strategi tanpa ponsel untuk menenangkan anak.
Tips di atas, bisa kita praktikan juga di rumah, misalnya seperti kasus Kaka dan Dede.Â
Libatkan anak untuk diajak ngobrol jika ada tamu. Walaupun anak balita bicaranya belum lancar., orang dewasa harus mengikuti, "Kaka, sudah makan belum?" atau "Cantik sekali Kaka memakai baju merah." Dan masih banyak lagi kalimat yang bisa membuat anak kita senang.
Anak mengekspresikan emosi adalah suatu yang wajar, tetapi ponsel bukan satu-satunya alat untuk mengelola emosi anak.Â
Ponsel digunakan hanya sesekali saja. Namun, penggunaan ponsel yang jarang, harus di awali dari orangtua dulu terutama Ibunya. Kita bisa membalas chat grup atau bermain game saat anak tidur.
Mari kita belajar bersama-sama mendidik anak-anak.
Tulisan ini terinspirasi dari child meltdowns and media.
Baca juga artikel lain di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H