Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Bos Sawah? Berikut yang Harus Diperhatikan!

13 Juli 2021   14:39 Diperbarui: 13 Juli 2021   16:01 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto warga sedang memasang tiang penyangga kabel/foto Sri Rohmatiah

Setelah beberapa hari, tanaman padi menguning. Bukan menguning padi tua dan segera dipanen, tetapi, tanaman padi itu mati, kering. Hal remeh, berakibat besar.

Bos harus terus belajar dan menerima saran dari orang lain. Pernah ada yang beli obat pertanian ke toko saya, saya menyarankan supaya obat yang dia beli jangan dicampur dengan obat insektisida, jawabnya renyah seperti raginang, "Aku jadi petani sejak kecil, ko diajari."

Itulah ilmu anak muda kalah dengan pengalaman, ada istilah yang saya ambil dari Pak Cah, Al-ilmu nurun. Ilmu turun temurun itu sangat ampuh.

4. Jangan pelit

"Tega sekali Bos Sastro ngirim ke sawah hanya air putih saja," keluh salah seorang buruh.

"Tega sekali Bos Sastro ngirim ke sawah nasi sama tempe, sambel saja," ujar rombongan tandur.

Bos jangan pelit, buruh juga memerlukan makanan gizi, mereka sama dengan bos makanan dan minumnya. Namun, jangan boros juga.

"Enak kerja di Bos Mitro, kirimannya rendang, opor ayam, sambal goreng ati, kopi susu, rokoknya Mallboro," seru tukang cangkul.

Pak Sastro berang karena orang akan memilih bekerja di Bos Mitro.

Pada umumnya ngirim ke sawah itu kopi, jajan, rokok 76, air putih. Makan siangnya, nasi, sambel, lauk, sayur, kerupuk. Sederhana bukan? Menjadi bos jangan pelit juga jangan boros, yang penting baik hati, tidak sombong. Sesekali boleh memberi hadiah kepada karyawannya, terutama saat menjelang lebaran.

Apapun pekerjaan kita, bos terbaik adalah diri sendiri. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun