Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama FEATURED

Menerapkan Peribahasa Sunda dalam Kehidupan Sehari-hari

11 Juni 2021   17:35 Diperbarui: 20 Januari 2022   07:45 3528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Silih asih artinya saling menyayangi, Silih asuh artinya saling membimbing, silih asah artinya saling mencerdaskan.

2. Cai Karacak Ninggang Batu Laun-laun Jadi Dekok

Peribahsa ini artinya jika tetesan air yang kecil terkena batu, lama-lama batu tersebut akan berlubang walaupun tidak dalam. Paling tidak meninggalkan bekas.

Pepatah ini sering diungkapkan Ibu ketika saya mengeluh tidak bisa belajar. Rasa putus asa ingin berhenti belajar, "Sok sing sabar belajar, lama-lama ya bisa, batu juga yang begitu kerasnya bisa berlubang gara-gara air satu tetes. Jika tidak bisa hapal satu hari, ya dua hari, jika gak bisa dua hari ya satu bulan."

Intinya kita harus semangat belajar, sabar, berusaha.

3. Kudu Hade Gogog Hade Tagog

Makin susah ya peribahasa daerah? Kalau susah tidak perlu dihafalkan kalimatnya, cukup praktikan karena kita tidak sedang ujian, hehe ... lanjut ya artinya.

Kudu hade artinya harus baik. Gogog artinya bicara. Tagong asal kata dari teteg yang artinya perilaku. Jadi selain kita harus baik dalam berbicara, juga harus baik dalam berperilaku kepada sesama. Ucapan yang baik harus disesuaikan dengan perilaku yang baik pula.

4. Pondok Jodo Panjang Baraya.

Ada pertanyaan, kenapa sih kita sudah baik dalam ucapan, baik berperilaku. Namun, ketika menjalin hubungan dengan seseorang ko diputusin? Alay pantesan diputusin! Abaikan, itu kata stiker. Hehe ...

Orang tua yang bijak akan berkata kepada calon menantunya atau menantunya dengan sabar, "Ya sudah, bukan jodohnya, pondok jodo, panjang baraya wae ayeuna mah!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun