Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Peradaban Masa Lampau Melalui Gema Musik Sound of Borobudur

16 Mei 2021   14:32 Diperbarui: 16 Mei 2021   14:50 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari hasil tangkap layar Youtube Sound of Borobudur

Membranophone adalah alat musik yang bunyinya berasal getaran yang terbuat dari kayu atau kulit yang dibuat pada rangka berbentuk lingkaran. Cara memainkannya dengan dipukul. Misalnya : bedug, gendang, tambur, dogdog.

Aerophone adalah alat musik yang bunyinya berasal dari getaran udara dengan cara ditiup dan ini menjadi ciri khasnya . Udara yang menyebabkan getaran tersebut diatur oleh lubang-lubang yang ada pada instrumen itu.

B. Sound of Borobudur

gambar dari hasil tangkap layar Youtube Sound of Borobudur
gambar dari hasil tangkap layar Youtube Sound of Borobudur

Sound of Borobudur merupakan pagelaran musik di kawasan Borobudur. Kegiatan ini dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiago Salahudin Uno, BA., MBA.

Ini bukan sekadar pagelaran atau konser musik biasa. Ada yang unik dari pageralaran tersebut, yakni alat musik yang digunakan, sejarah dan tujuan diadakannya Sound of Borobudur.

Dalam laman soundofborobudur.org, dijelaskan bahwa, "Sound of Borobudur adalah upaya Anak Bangsa untuk mengenali lebih dalam kebesaran peradaban masa lampau, dengan menggunakan budaya dan ilmu pengetahuan yang diinterpretasikan melalui seni."

Alat musik yang digunakan adalah alat musik yang tergambar pada relief Candi Borobudur. "Ada 17 jenis dawai atau alat musik petik yang harus dibuat ulang, semuanya disesuaikan dengan gambar yang terpahat di dalam relief candi Borobudur," ujar Trie Utami sebagai penggagas yang merintis kelahiran Sound of Borobudur.

"Pembuatan dawai tersebut oleh seorang Luthier profesional, agar mendapatkan alat musik dengan standarisasi Concert Grade," ujarnya lagi.

Dari alat musik yang masih ada dan mengalami pembetulan hingga alat musik yang dibuat ulang sudah ada sekitar 195. Semuanya tidak menutup kemungkinan akan bertambah sesuai dari penemuan-penemuan baru pada relief candi Borobudur.

Dengan tujuan memberi penyadaran kepada masyarakat bahwa Bangsa Indonesia mempunyai banyak warisan nilai dan tatanan diri, kemasyarakatan, kenegaraan, keagamaan. Acara musikal Sound of Borobudur diawali dengan persembahan musik yang menyentuh jiwa. Trie Utami, Purwatcaraka, Dewa Budjana dkk mampu membawa penonton masuk ke dalamnya. 

Ketika musik karya Dewa Budjana dimainkan yakni Jataka, kita akan reflek mengikuti alunan musik. Jataka adalah salah satu kisah yang ada di dalam panel relief Borobudur yang bercerita tentang kehidupan sang Budha dalam penjelmaan manusia maupun fabel.

Persembahan kedua, kita akan turut merasakan budaya, tradisi dan rasa yang ada di Suku Dayak Kenyah, Kalimantan. Melalui musik lintas suku/etnis, agama, kita akan merasakan kedamaian berada di bumi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun