Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

"Aku Tidak Punya Bakat Menulis," Benarkah Bakat Menjadi Modal Menulis?

16 Maret 2021   11:26 Diperbarui: 16 Maret 2021   11:41 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesuksesan mereka juga tidak instan. Ada sebuah proses yang kita tidak tahu, seperti Tere Liye, dia menulis sejak masih duduk di Sekolah Dasar. Dia mengirim tulisannya ke media masa, koran, majalah sejak masih duduk di bangku sekolah. Bukunya menjadi best seller juga setelah tiga tahun diterbitkan. Selama itu Tere Liye berlatih. Berarti kita juga membutuhkan latihan, praktik nyata, bukan praktik dalam mimpi.

Kedua, perbanyak membaca karya orang lain

Membaca adalah harga mati untuk menambah wawasan, mengasah intelektual, menambah bank kosakata agar susunan kalimat yang dibuat terasa segar. Ada istilah membaca adalah menangkap makna. Memang benar dengan membaca kita bisa menangkap berbagai makna dan hikmah.

Jangan pernah mengatakan Anda kurang atau tidak suka membaca. Kita harus ingat wahyu pertama yang disampaikan Allah Swt. kepada Rasulullah saw., adalah ya membaca. 

Dengan membaca seolah-olah kita sedang berinvestasi kata, menabung kosakata.

Ketiga adalah banyak-banyaklah bergaul dengan orang di sekitar

Bertemu dengan teman bisa juga sebagai ajang diskusi untuk menambah wawasan, saling berkomunikasi, membandingkan, mengklarifikasikan bahkan memperdebatkan pengetahuan secara langsung. Diskusi juga sekarang bisa dilakukan melalui online, bisa zoom, WAG. 

Sekarang banyak kelas menulis yang dilakukan secara online, jadi tidak mengganggu pekerjaan utama kita. Kita bisa belajar di mana saja, kapan saja. Meski berbayar, ikuti saja. Jangan berpikir ingin gratis, ilmu itu sangat mahal. 

Keempat, Belajar kosakata dari KBBI 

Belajar kosakata ada tiga cara yaitu, sesekali bisa membaca dari buku KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), membaca tulisan penulis best seller, cara lain belajar kosakata adalah menggunakan kembali kosakata yang telah dipelajari.

" Terkadang, kata yang paling sederhana adalah yang paling indah, juga paling efektif." [Robert Cormier]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun