"Sensitif itu seperti apa ya, Pak?"
"Kasihan Pak, kalau suruh nulis lagi."
"Outline itu seperti apa?"
Oh Tuhan, jika ingat itu rasanya malu sekali, Usiaku yang sudah menjelang 50 tahun tidak mengerti apa-apa.
Sensitif, Ketika Pak Cah menilai naskah yang sensitif, aku mengambil kesimpulan, jangan menulis yang bisa menyinggung orang lain. Misalnya menjelek-jelekkan seseorang dengan menyebut namanya. Seandainya cerita fiksi jenis novel atau cerpen, boleh saja karena itu imajinasi, nama, sifat tentu ada yang sama.Â
Outline, Dalam pembuatan antologi, tema sudah ditentukan, tetapi, itu secara luas. Contohnya tema pendidikan, penulis ada yang menulis pendidikan untuk anak PAUD, untuk umum, untuk remaja. Di situ kita memerlukan rancangan tulisan. Naskah yang ada dikelompokkan ke dalam outline. Aku membacanya satu persatu untuk mengetahui isi naskah.
Menurutku seharusnya penulis menyertakan sinopsis untuk memudahkan pengelompokkan. Akan tetapi, kami baru belajar semua, yang penting nulis, kumpulkan naskah, terbit.
Cover, Ternyata membuat cover untuk buku bersama lumanyan pusing, perbedaan pendapat sering terjadi, tetapi perbedaan mendekatkan kami.
Mungkin itu liku-liku yang aku alami, selebihnya akan terukir di dalam hati sebagai kenangan terindah dalam hidup.
Semangat menulis,
20 Februari 2021