Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Inilah 7 Kesalahan Penulis Pemula Ketika Menulis

7 Februari 2021   13:54 Diperbarui: 7 Februari 2021   14:12 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelima, Obsesif dan Instan

Banyak di antara teman-teman yang sering bertanya, dengan menulis apakah akan mendapat uang banyak, kaya raya? Berapa honor dari menulis. Kalau ini aku tidak termasuk, dan tidak pernah menanyakannya kepada siapa pun. Bukan karena tidak membutuhkan uang. Menulis bagiku sebuah hiburan, melepas kejenuhan, memberi manfaat kepada orang lain. Jika mendapat beasiswa dari menulis, itu bonus rezeki dari Tuhan.

Pak Cah memberi contoh kekayaan JK. Rowling dari buku, video, film dan produk lain terkait Harry Potter di tahun 2019, mencapai 11 trilyun rupiah. (smart-money.com)

Tidak usah jauh-jauh ke Rowling. Mendengar keberhasilan Asma Nadia, Tere Leye, Pak Cahyadi, tentu menjadi motivasi tersendiri bagi kita. Namun kita lupa, mereka sekarang sukses, bukunya best seller membutuhkan waktu yang panjang. Ada sebuah proses dalam kesuksesan mereka.

Keenam, Campur Aduk

Campur aduk di sini adalah penulis pemula seperti aku sering kali mencampur aktivitas menulis dengan mengedit. Merasa tulisan kurang cantik, mata kembali ke atas dan mengedit naskah, lalu mencoba menghiasnya.

Ketika menemukan tulisan yang tidak enak dibaca, salah dalam penulisan, rasa tidak percaya diri mulai timbul. Campur aduk aktivitas, campur aduk perasaan, akhirnya menulis berhenti.

Pak Cah mencontohkannya pada makanan yang dicampur. "Ada beberapa makanan ketika dicampur rasanya enak seperti gado-gado, es campur. Ada pula ketika yang dicampur itu suatu keharusan yakni tong dan seng. Kata itu jika dicampur menjadi tongseng. Kalau dipisah menjadi Tong dan Seng."  (Pak Cahyadi, ruangmenulis.id)

Ketujuh, Tidak Fokus

Penulis pemula sering kali ingin menulis semuanya, artinya banyak ide, tetapi tidak bisa menuangkannya. Seperti yang pernah aku alami, pada saat bersamaan ingin bisa menulis cerpen, ingin menulis non fiksi, ingin menulis novel. Akhirnya karena banyak angan-angan, semua berhenti di tengah jalan. 

Pak Cah mengatakan, "Semestinya dalam belajar menulis harus disertai dengan fokus, apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Target menulis adalah lancar menulis, menulis diibaratkan seperti kita bernafas."

Selamat menulis,

Sri Rohmatiah, 6 Februari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun