Mohon tunggu...
Sri Rahmalina
Sri Rahmalina Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN BINAAN KHUSUS KOTA DUMAI

Wanita penyuka dunia literasi, senang belajar dan semangat berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tema: Tajamnya Cita Berhulu Cinta

25 Maret 2022   22:53 Diperbarui: 25 Maret 2022   22:57 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berikut ini adalah beberapa puisi karya penulis yang akan tergabung dalam buku Antologi dengan Tema " Tajamnya Cita Berhulu Cinta"

Kitab Hati Ummi

Oleh : Nanda Alogi (Siswa Kls XI SMAN BINAAN KHUSUS KOTA DUMAI)

jangan kirim kitab-kitab dzikir padaku sebab aku mengirimkanmu kitab-kitab hati untuk engkau eja perlahan agar paham tentang semesta hati: bukan di bibir tetapi di detak jantung yang saban waktu dihadapkan pada Ilahi

aku kirim padamu kitab semesta hati seperti seperti arah timur dan barat saling setia menunggu tanpa saling melukai walau sesekali hujan menutupinya

jangan kirim kitab-kitab dzikir yang saban waktu engkau eja antara paham dan tak paham tentang semesta bumi: di sini aku memegang kitab-kitab hati

di ujung sana, aku melihatmu berpeluh tak kuasa mengejanya

Kenangku Untuk Memey

Oleh Elvi Zuriyanti ( Kepala Sekolah SMAN BINAAN KHUSUS KOTA DUMAI)

Melangkah kita dalam gamang

Ketika yang ditau begitu sempit

Mundur...

Itu tak mungkin

Meski tapak yang hendak digapai begitu terjal

Tak menyurutkan semangat 

Kadang menghitung

entah sampai entah tidak

Ketika pagi mengusik

Cericit burung pun bersenandung didedaunan

Menyambut riang sang penantang

Senda gurau pun jadi mainan

Sindir jadi pendamping risau

Gelak tawa jadi sandingan hari

Biar tak terasa semua kacau

Biar serasa terpukau dan memukau

Ketika siang setinggi bayang

Lambung pun  berontak...

Kadang marah beriak

Aku memuncak

Amuk pun kepuncak

Letih telah membalut diri

Dari tumpukan tak beringsut

Seakan memandang sinis

Dalam waktu yang semakin menipis

Ketika siang beranjak pergi

Malam datang mengganti

Jabat jangan putus

Ingatkan...

Ketika lalai singgah menegur muak

Ketika surut tak temukan jawab kapan usai

Walau kadang binggung mengiang

Tapi...

Pantang kita putus dijalan

Kini...

Meski belum selesai...

Engkau pergi...

Tinggalkan kenangan

di setiap ruang kebersamaan

Ada perih yang tertinggal dicatatan hari

Ketika satu pergi sebelum semuanya usai

Isak tangis pun membahana

Cerita tentangmu pun berkelana

Kamipun diam dalam diam

Melepaskan sadar...

Melanjutkan inginmu yang masih tertinggal

ASA CITA CINTA

Oleh Friandra, S.Hum (Guru SMAN BINAAN KHUSUS KOTA DUMAI)

Tuas-tuas airmata cinta

Berongkak-ongkak doa terkasih

Baluran-baluran cinta semangat diri

Tergapailah asa cinta digenggaman

            Ibarat pokok, kita memuja julangnya

            Tak sadar indahnya daun

            Terabai rimbunnya ranting

            Terlupa semarak dahan

            Menepikan kokohnya akar

Asa cita tak Cuma sendiri

Tak hanya berbalur keringat dan airmata diri

Tak hanya doa dan usaha aku saja

            Ada dayung doa orang tua

            Ada gemercik cahaya ilmu sang guru

            Ada arus air semangat saudara dan sahabat

Kita tak hanya satu

Semua terangkai

Terikat terjalin

Dengan berbagai unsur

            Namun nafasnya adalah kasih Rabb-mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun