Mohon tunggu...
srirahayuningsih
srirahayuningsih Mohon Tunggu... Guru - guru

Saya seorang guru SMA yang hobbi mengajar dan menulis dan saya juga sedang berstatus Mahasiswa Pasca Sarjana S2 di UNPAM.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diagnosis Sektor Pendidikan

31 Desember 2024   17:33 Diperbarui: 31 Desember 2024   17:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Diagnosis Sektor Pendidikan

 

Penulis: Sri Rahayuningsih

Mahasiswa Pasca Sarjana/S2

Manajemen Pendidikan UNPAM 2024

 

Dalam Dunia Pendidikan banyak Hal yang harus di Perhatikan berkenaan dengan

Pelaksanaan dilapangan, beberapa aspek harus di kerjakan dan di rapikan supaya

Pendidikan dapat di laksanakan dengan baik dan dapat mengikuti perkembangan zaman

Karena ,apabila pendidikan tidak di diagnosis,dapat menyebabkan penurunan atau tidak adanya keberhasilan yang dapat meningkatkan kualitas bidang pendidikan.

Contoh : Identifikasi dan Analisis masalah, kekurangan atau kelemahan yang ada dalam sistem pendidikan

 

  • Identifikasi Masalah:
  • Kesenjangan Akses Pendidikan
  • Tidak semua daerah atau wilayah memiliki akses yg sama seperti di daerah terpencil
  • Kualitas Guru
  • Sebagian guru kurang Kompeten karena pelatihan yang minim sehingga tidak menguasai Metode pengajaran yg Inovatif
  • Kurangnya Penyesuaian Kurikulum
  • Terkadang Kurikulum tidak relevan dengan kebutuhan saat ini seperti kebutuhan kerja, kebutuhan keterampilan Digital
  • Fasilitas yg tidak Memadai
  • Banyak sekolah yg Fasilitasnya kurang memadai
  • Beban belajar yg berat
  • Sistem pendidikan lebih mengutamakan Nilai bukan karakter dan siswa juga di tuntut menghafal dari pada memahami

  • Analisis Masalah
  • Akses Pendidikan
  • Ketimpangan alokasi anggaran Pendidikan
  • Keterbatasan Infra Struktur dan Transformasi
  • Minimnya perhatian terhadap daerah tertinggal
  • Sehingga menyebabkan meningkatnya angka putus sekolah dan kesenjangan ekonomi
  • Kualitas Guru
  • Kurangnya Pelatihan untuk Guru
  • Rendahnya Apresiasi untuk Guru
  • Sehingga menyebabkan Kurangnya motivasi belajar pada siswa dan kualitas kelulusan
  • Kurikulum tidak Relevan
  • Kurikulum di rancang tanpa melibatkanpelaku Industri
  • Sehingga Lulusan sulit bersaing di dunia kerja
  • Fasilitas Tidak Memadai
  • Anggaran Pendidikan kurang memadai atau salah prioritas
  • Sehingga Pembelajaran jadi tidak efektif
  • Beban Belajar
  • Sistem Evaluasi yg berdasar kan hasil akhir dan Ranking
  • Sehingga adanya stres pada siswa dan kurangnya keterampilan non Akademik


  • SOLUSI :
  • Meningkatkan Alokasi Anggaran
  • Menyelenggarakan Pelatihan buat guru
  • Melibatkan pakar dan Industri dalam menyusun Kurikulum
  • Mengutamakan Pembangunan Fasilitas Pendidikan
  • Mengubah Sistem evaluasi menjadi berbasis Proyek 
  • Dan pembelajaran Aktif
  •  

Berikut adalah perbedaan utama antara analisis kuantitatif dan analisis kualitatif dalam diagnosis sektor pendidikan:

 

1. Definisi

Analisis Kuantitatif: Pendekatan berbasis data numerik yang menggunakan statistik untuk mengukur dan mengidentifikasi masalah dalam sektor pendidikan.

Analisis Kualitatif: Pendekatan berbasis data deskriptif yang mengeksplorasi pengalaman, pandangan, dan konteks terkait isu pendidikan

 

2. Fokus Utama

Kuantitatif: Mengukur seberapa besar masalah terjadi atau menentukan hubungan antar variabel.

Contoh: Tingkat kelulusan nasional, rata-rata nilai ujian, jumlah siswa yang putus sekolah.

Kualitatif: Memahami alasan di balik masalah atau konteks yang memengaruhi situasi.

Contoh: Mengapa siswa di daerah tertentu lebih rentan putus sekolah


  • 3. Metode Pengumpulan Data
  • Kuantitatif:
  • Survei dengan kuesioner terstruktur.
  • Analisis data sekunder (misalnya, laporan statistik pemerintah).
  • Tes standar atau evaluasi berbasis angka.
  • Kualitatif:
  • Wawancara mendalam.
  • Diskusi kelompok
  • Observasi langsung di lapangan.

  • 4. Teknik Analisis
  • Kuantitatif:
  • Menggunakan perangkat statistik seperti regresi, analisis korelasi, atau penghitungan     rata-rata.
  • Hasil berupa grafik, tabel, atau persentase.
  • Contoh: “80% sekolah di daerah pedalaman kekurangan fasilitas teknologi.”
  • Kualitatif:
  • Menggunakan analisis tematik, pengkodean data, atau narasi deskriptif.
  • Hasil berupa penjelasan mendalam dan pola dari data.
  • Contoh: “Guru di daerah pedalaman merasa kurang didukung secara profesional karena tidak ada pelatihan.”
  • 5. Kelebihan
  • Kuantitatif:
  • Memberikan gambaran umum dengan skala besar.
  • Data lebih mudah dibandingkan antar wilayah atau waktu.
  •  
  • Kualitatif:
  • Memberikan wawasan mendalam tentang latar belakang masalah.
  • Lebih fleksibel dan sensitif terhadap konteks lokal.

  • 6. Kekurangan
  • Kuantitatif:
  • Cenderung mengabaikan konteks sosial dan budaya.
  • Tidak menjelaskan alasan di balik data.
  • Kualitatif:
  • Tidak dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih luas.
  • Memakan waktu lebih lama untuk pengumpulan dan analisis.

  • Contoh Penerapan di Sektor Pendidikan

  • 1. Kuantitatif:
  • Menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dan prestasi siswa.
  • Menghitung rasio siswa-guru di berbagai wilayah
  • 2. Kualitatif:
  • Mengeksplorasi pengalaman siswa yang putus sekolah melalui wawancara.
  • Memahami persepsi guru terhadap perubahan kurikulum melalui diskusi kelompok.
  • Kesimpulan
  • Analisis Kuantitatif cocok untuk memahami "seberapa besar" masalah terjadi.
  • Analisis Kualitatif lebih tepat untuk menjawab "mengapa" dan "bagaimana" masalah tersebut muncul.
  • Kedua pendekatan sering digunakan secara komplementer untuk mendapatkan gambaran yang lebih holistik tentang sektor pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun