c. Contoh Keragaman Hayati dalam Ekologi Pertanian
1. Â Keragaman Spesies Tanaman : Keragaman spesies tanaman yang ada dalam suatu sistem pertanian, seperti sawah, kebun, atau hutan.
2. Â Keragaman Spesies Hewan : Keragaman spesies hewan yang ada dalam suatu sistem pertanian, seperti sapi, ayam, atau lebah.
3. Â Keragaman Ekosistem : Keragaman ekosistem yang ada dalam suatu wilayah, seperti ekosistem sawah, kebun, atau hutan.
F. Â Produktivitas
Ekologi pertanian memiliki produktivitas yang tinggi karena adanya penggunaan teknologi dan manajemen yang efektif. Produktivitas adalah salah satu karakteristik ekologi pertanian yang menunjukkan kemampuan sistem pertanian untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia. Produktivitas dapat diukur dari jumlah dan kualitas hasil pertanian, seperti tanaman, hewan, dan produk lainnya.
a. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
1. Â Kualitas Tanah : Kualitas tanah yang baik dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
2. Â Iklim : Iklim yang sesuai dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan hewan.
3. Â Pengelolaan : Pengelolaan yang baik dapat meningkatkan produktivitas sistem pertanian.
4. Â Teknologi : Penggunaan teknologi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas sistem pertanian.
5. Â Ketersediaan Sumber Daya : Ketersediaan sumber daya seperti air, energi, dan nutrisi dapat mempengaruhi produktivitas sistem pertanian.
b. Jenis Produktivitas
1. Â Produktivitas Tanaman : Produktivitas tanaman dapat diukur dari jumlah dan kualitas hasil panen.
2. Â Produktivitas Hewan : Produktivitas hewan dapat diukur dari jumlah dan kualitas hasil peternakan.
3. Â Produktivitas Sistem : Produktivitas sistem dapat diukur dari kemampuan sistem pertanian untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia.
c. Contoh Produktivitas dalam Ekologi Pertanian
1. Â Pertanian Sawah : Produktivitas pertanian sawah dapat diukur dari jumlah dan kualitas hasil panen padi.
2. Â Peternakan Sapi : Produktivitas peternakan sapi dapat diukur dari jumlah dan kualitas hasil peternakan sapi.
3. Â Pertanian Hutan : Produktivitas pertanian hutan dapat diukur dari jumlah dan kualitas hasil pertanian hutan.
G. Â Keseimbangan
 Ekologi pertanian memiliki keseimbangan yang dinamis karena adanya interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Keseimbangan adalah salah satu karakteristik ekologi pertanian yang menunjukkan keadaan di mana komponen biotik (tanaman, hewan, mikroorganisme) dan abiotik (tanah, air, iklim) dalam sistem pertanian berada dalam keadaan stabil dan harmonis.
a. Jenis Keseimbangan dalam Ekologi Pertanian
1. Â Keseimbangan Populasi : Keadaan di mana jumlah individu dalam suatu populasi tetap stabil dan tidak berubah secara signifikan.
2. Â Keseimbangan Ekosistem : Keadaan di mana komponen biotik dan abiotik dalam suatu ekosistem berada dalam keadaan stabil dan harmonis.
3. Â Keseimbangan Nutrisi : Keadaan di mana ketersediaan nutrisi dalam suatu sistem pertanian tetap stabil dan tidak berubah secara signifikan.
b. Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan dalam Ekologi Pertanian
1. Â Ketersediaan Sumber Daya : Ketersediaan sumber daya seperti air, nutrisi, dan energi dapat mempengaruhi keseimbangan dalam ekologi pertanian.
2. Â Kegiatan Pertanian : Kegiatan pertanian seperti penggunaan pupuk, pestisida, dan irigasi dapat mempengaruhi keseimbangan dalam ekologi pertanian.
3. Â Perubahan Iklim : Perubahan iklim dapat mempengaruhi keseimbangan dalam ekologi pertanian dengan mengubah pola curah hujan, suhu, dan kelembaban.
c. Contoh Keseimbangan dalam Ekologi Pertanian
1. Â Keseimbangan Populasi Tanaman : Keseimbangan populasi tanaman dapat dicapai dengan mengatur kepadatan tanaman, menggunaan varietas tanaman yang sesuai, dan mengontrol hama dan penyakit.
2. Â Keseimbangan Ekosistem Sawah : Keseimbangan ekosistem sawah dapat dicapai dengan mengatur kepadatan tanaman, menggunaan varietas tanaman yang sesuai, dan mengontrol hama dan penyakit.