a. Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Populasi
1. Â Kelahiran : Jumlah individu baru yang lahir dalam suatu populasi.
2. Â Kematian : Jumlah individu yang mati dalam suatu populasi.
3. Â Imigrasi : Jumlah individu yang masuk ke dalam suatu populasi dari luar.
4. Â Emigrasi : Jumlah individu yang keluar dari suatu populasi.
5. Â Pertumbuhan : Perubahan jumlah individu dalam suatu populasi akibat kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi.
b. Jenis Dinamika Populasi
1. Â Pertumbuhan Populasi : Perubahan jumlah individu dalam suatu populasi yang meningkat.
2. Â Penurunan Populasi : Perubahan jumlah individu dalam suatu populasi yang menurun.
3. Â Keseimbangan Populasi : Keadaan di mana jumlah individu dalam suatu populasi tetap stabil.
c. Contoh Dinamika Populasi dalam Ekologi Pertanian
1. Â Pertumbuhan Populasi Tanaman : Pertumbuhan jumlah tanaman dalam suatu lahan pertanian akibat kelahiran (penanaman) dan pertumbuhan tanaman.
2. Â Penurunan Populasi Hewan : Penurunan jumlah hewan dalam suatu peternakan akibat kematian, emigrasi, atau penangkapan.
D. Â Siklus Nutrisi
Ekologi pertanian melibatkan siklus nutrisi yang kompleks. Nutrisi dapat berpindah antara komponen biotik dan abiotik, dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti iklim, tanah, dan pengelolaan. Siklus nutrisi adalah salah satu karakteristik ekologi pertanian yang menunjukkan proses pengolahan dan penggunaan nutrisi dalam sistem pertanian.
a. Siklus Nutrisi dalam Ekologi Pertanian
Siklus nutrisi dalam ekologi pertanian melibatkan proses pengolahan dan penggunaan nutrisi oleh komponen biotik (tanaman, hewan, mikroorganisme) dan abiotik (tanah, air, iklim) dalam sistem pertanian.
b. Proses Siklus Nutrisi
1. Â Pengambilan Nutrisi : Tanaman mengambil nutrisi dari tanah melalui akar.
2. Â Penggunaan Nutrisi : Tanaman menggunakan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan.
3. Â Pengembalian Nutrisi : Tanaman mengembalikan nutrisi ke tanah melalui daun yang gugur atau akar yang mati.
4. Â Dekomposisi : Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh tanaman.
5. Â Fiksasi Nitrogen : Mikroorganisme seperti Rhizobia mengubah nitrogen di udara menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman.
c. Faktor yang Mempengaruhi Siklus Nutrisi
1. Â Jenis Tanah : Jenis tanah yang berbeda memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengolah nutrisi.
2. Â Ketersediaan Air : Ketersediaan air yang cukup diperlukan untuk proses pengolahan nutrisi.
3. Â Suhu dan Iklim : Suhu dan iklim yang berbeda dapat mempengaruhi proses pengolahan nutrisi.
4. Â Kegiatan Pertanian : Kegiatan pertanian seperti penggunaan pupuk dan pestisida dapat mempengaruhi proses pengolahan nutrisi.
E. Â Keragaman Hayati
Ekologi pertanian melibatkan keragaman hayati yang tinggi. Keragaman ini dapat berupa keragaman genetik, spesies, dan ekosistem. Keragaman hayati adalah salah satu karakteristik ekologi pertanian yang menunjukkan keberagaman spesies, gen, dan ekosistem dalam sistem pertanian.
a. Â Definisi Keragaman Hayati
Keragaman hayati adalah keberagaman spesies, gen, dan ekosistem yang ada dalam suatu sistem atau ekosistem.
b) Jenis Keragaman Hayati
1. Â Keragaman Genetik : Keragaman genetik adalah keberagaman gen yang ada dalam suatu spesies atau populasi.
2. Â Keragaman Spesies : Keragaman spesies adalah keberagaman spesies yang ada dalam suatu ekosistem atau sistem.
3. Â Keragaman Ekosistem : Keragaman ekosistem adalah keberagaman ekosistem yang ada dalam suatu wilayah atau sistem.
b. Faktor yang Mempengaruhi Keragaman Hayati
1. Â Iklim : Iklim mempengaruhi keberagaman spesies dan ekosistem yang ada dalam suatu wilayah.
2. Â Tanah : Tanah mempengaruhi keberagaman spesies dan ekosistem yang ada dalam suatu wilayah.
3. Â Pengelolaan : Pengelolaan mempengaruhi keberagaman spesies dan ekosistem yang ada dalam suatu sistem.