Mohon tunggu...
nur annisah
nur annisah Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

nama saya nur annisah hobi membaca dan menggabar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Perkembangan Sosial yang Dikemukakan oleh Howard Gardner

21 November 2024   15:03 Diperbarui: 21 November 2024   15:10 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Howard Gardner, seorang psikolog dan pendidik asal Amerika Serikat, dikenal luas melalui teorinya tentang kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Meskipun teori utama Gardner berfokus pada kecerdasan, pandangannya juga memiliki implikasi penting terhadap perkembangan sosial individu. Dalam teori perkembangan sosialnya, meskipun tidak secara eksplisit menciptakan teori sosial yang lengkap, Gardner memberikan wawasan yang berharga mengenai bagaimana kecerdasan sosial berkembang dan bagaimana interaksi sosial dapat dipengaruhi oleh berbagai bentuk kecerdasan.

Konsep Kecerdasan Sosial
Dalam kerangka teori kecerdasan majemuk, Gardner mengidentifikasi bahwa kecerdasan bukanlah sesuatu yang monolitik atau hanya bisa diukur dengan tes IQ tradisional. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa manusia memiliki beragam bentuk kecerdasan yang dapat berkembang dengan cara yang berbeda-beda. Kecerdasan sosial, yang juga dikenal sebagai "kecerdasan interpesonal," merupakan salah satu bentuk kecerdasan yang sangat relevan dalam perkembangan sosial.

Kecerdasan sosial ini berfokus pada kemampuan individu untuk memahami perasaan, niat, dan motivasi orang lain, serta bagaimana individu tersebut berinteraksi dalam berbagai konteks sosial. Sebagai bagian dari kecerdasan majemuk, kecerdasan sosial mencakup kemampuan untuk berempati, membaca isyarat sosial, bekerja dalam kelompok, serta berkomunikasi dengan efektif. Dalam hal ini, Gardner menunjukkan bahwa kecerdasan sosial tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif, tetapi juga dengan kapasitas emosional yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain.

Perkembangan Sosial dan Kecerdasan Sosial
Menurut Gardner, perkembangan sosial sangat dipengaruhi oleh pengalaman individu dalam berinteraksi dengan orang lain dan belajar dari pengalaman tersebut. Proses perkembangan ini bukan hanya tentang belajar aturan sosial atau norma yang berlaku, tetapi juga tentang bagaimana individu belajar untuk memahami perspektif orang lain dan menyesuaikan diri dengan beragam situasi sosial. Dalam hal ini, perkembangan sosial tidak bisa dipisahkan dari kecerdasan interpersonal.

Pada tahap perkembangan awal, anak-anak belajar banyak dari interaksi langsung dengan orang tua, teman sebaya, dan orang lain di sekitarnya. Interaksi ini membantu mereka mengembangkan pemahaman tentang apa yang diinginkan oleh orang lain, apa yang dianggap sebagai perilaku yang dapat diterima, dan bagaimana menavigasi situasi sosial yang lebih kompleks. Di sinilah peran kecerdasan sosial sangat penting---anak-anak yang memiliki tingkat kecerdasan sosial yang lebih tinggi mungkin lebih mampu memahami perasaan dan niat orang lain, serta menunjukkan empati dan pengertian dalam berinteraksi.

Selain itu, Gardner juga menyoroti pentingnya pendidikan dalam membentuk dan mengembangkan kecerdasan sosial ini. Sekolah, dalam hal ini, memainkan peran yang sangat penting, karena mereka adalah tempat di mana individu sering kali mengembangkan keterampilan sosial mereka. Melalui pembelajaran kelompok, kerja sama, dan interaksi dengan teman-teman sebayanya, individu dapat mengasah keterampilan sosial mereka yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan sosial ini juga bisa dipengaruhi oleh pengajaran yang berfokus pada pengembangan empati, pengelolaan konflik, serta kemampuan untuk bekerja dalam tim.

Hubungan dengan Kecerdasan Lain
Gardner tidak melihat kecerdasan sosial sebagai sesuatu yang terpisah dari bentuk kecerdasan lainnya, tetapi sebagai bagian integral dari keseluruhan perkembangan kognitif dan emosional individu. Misalnya, seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik yang kuat dapat menggunakan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan lebih efektif dalam situasi sosial, sementara seseorang dengan kecerdasan emosional yang tinggi (yang berkaitan dengan kecerdasan intrapersonal) mungkin lebih mampu memahami dan mengatur perasaan mereka sendiri dalam interaksi sosial.

Kecerdasan sosial juga sangat erat kaitannya dengan kecerdasan logika-matematis, yang memungkinkan individu untuk menyelesaikan masalah sosial yang rumit atau memprediksi perilaku orang lain berdasarkan pola yang ada. Di sisi lain, kecerdasan visual-spasial yang kuat dapat membantu seseorang memahami dinamika sosial dalam ruang fisik atau memanipulasi lingkungan sosial mereka dengan cara yang mendukung tujuan kelompok.

Implikasi Pendidikan
Teori Gardner tentang kecerdasan majemuk, termasuk kecerdasan sosial, memiliki implikasi yang besar dalam pendidikan. Dalam konteks pengajaran, penting untuk memahami bahwa setiap individu membawa potensi yang berbeda dalam hal kecerdasan sosial. Oleh karena itu, pendekatan pengajaran yang berbeda mungkin diperlukan untuk mengembangkan kecerdasan sosial siswa secara optimal. Sebagai contoh, kegiatan pembelajaran yang melibatkan kerja kelompok, diskusi, atau pemecahan masalah bersama dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengasah keterampilan sosial mereka.

Howard Gardner mengemukakan teori kecerdasan majemu (Multiple Intelligences) yang menyatakan bahwa kecerdasan manusia tidak hanya terbatas pada satu bentuk kecerdasan saja, seperti yang sering dipahami dalam tes IQ tradisional. Sebagai gantinya, Gardner menyarankan bahwa ada berbagai jenis kecerdasan yang saling terkait dan masing-masing individu dapat memiliki kombinasi unik dari kecerdasan-kecerdasan ini.

Teori ini terdiri dari delapan jenis kecerdasan utama, yaitu:

1. Kecerdasan Linguistik Kemampuan dalam menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Orang dengan kecerdasan linguistik yang tinggi cenderung baik dalam menulis, berbicara, atau memahami bahasa.
2.Kecerdasan Logis-Matematis Kemampuan untuk berpikir secara analitis, memecahkan masalah, dan memahami konsep-konsep matematis dan ilmiah.

3. Kecerdasan Spasial Kemampuan untuk memahami dan mengingat gambar serta orientasi ruang. Ini termasuk kemampuan menggambar atau menciptakan representasi visual.

4. Kecerdasan Musikal
Kemampuan untuk
merespons terhadap pola suara, melodi, ritme, dan nada. Individu dengan kecerdasan ini memiliki keterampilan dalam musik dan suara.

5. Kecerdasan Kinestetik Kemampuan untuk mengendalikan gerakan tubuh dan menangani objek secara terampil. Atlet dan penari sering memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi.

6. Kecerdasan Interpersonal: Kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain, termasuk empati, komunikasi yang efektif, dan kemampuan membangun hubungan sosial.

7. Kecerdasan Intrapersona untuk memahami diri sendiri, mengenali perasaan, motivasi, dan tujuan pribadi. Orang dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi cenderung memiliki kesadaran diri yang baik.

8.Kecerdasan Naturalis:  Kemampuan untuk memahami dunia alam, termasuk pola dalam lingkungan, flora, fauna, dan fenomena alam.

Dalam konteks perkembangan sosial, teori ini bisa digunakan untuk memahami bagaimana individu berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka, termasuk cara mereka berkomunikasi, belajar, bekerja sama, dan berkontribusi dalam kelompok sosial. Gardner menganggap bahwa setiap orang memiliki kekuatan dalam salah satu atau lebih kecerdasan ini, yang dapat mempengaruhi cara mereka berhubungan dengan orang lain serta bagaimana mereka berkembang dalam konteks sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun