Lalu, bagaimana cara mengajarkan si Kecil untuk berbagi? Saat bermain, misalnya, Ibu bisa mendorong si Kecil untuk memainkan mainannya bersama-sama dengan temannya.
Ibu juga bisa mengajak si Kecil untuk mengumpulkan pakaian atau mainan yang sudah tidak dipakai untuk disumbangkan kepada anak-anak yang lebih membutuhkan.
5. Membacakan Dongeng
Bercerita, membacakan buku, atau mendongeng juga bisa jadi cara mengembangkan sosial emosional anak usia dini.
Studi klinis mendukung para orang tua untuk menerapkan program membacakan buku dengan suara jelas dan bermain sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan sosial-emosional anak untuk hasil jangka panjang.
Tentu saja cerita yang dipilih haruslah yang mengandung nilai-nilai positif untuk dijadikan contoh dalam kehidupan nyata si Kecil. Selama membaca, ajak si Kecil untuk ikut berdiskusi secara aktif terkait kondisi emosi dan kejadian yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita itu.
Misalnya ketika menceritakan dongeng The Ugly Duckling, Ibu bisa pancing si Kecil mengeluarkan pendapatnya dengan bertanya “Menurut Adik, meledek teman dengan kata-kata jelek itu baik atau buruk? Kalau Adik yang diledek jelek, apa yang Adik rasakan?”
Dari diskusi ini, ibu bisa berikan pemahaman terkait emosi, perilaku yang boleh dan tidak boleh, sampai konsekuensi terhadap perilaku yang dilakukan tanpa harus mendikte atau menceramahi si Kecil. Lewat kebiasaan bercerita, lama-kelamaan si Kecil akan mengerti dan menjadikan nilai positif tersebut sebagai bagian dari dirinya.
6. Jadilah Contoh Buat Si Kecil
Ibu pasti tahu kalau anak-anak merupakan peniru ulung. Apapun yang dilihat, terutama dari orang tua dan orang-orang di sekitarnya, akan ditiru olehnya.
Beberapa sikap baik dapat Ibu tunjukkan lewat perilaku sehari-hari untuk membantu mengembangkan kemampuan sosial si Kecil.