Oleh karena itu, boneka bisa sangat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial emosionalnya tanpa rasa malu.
3. Doodling (Corat-Coret di Kertas)
Anak-anak di usia ini pasti suka menggambar dan corat-coret, kan, Bu? Nah, menggambar pola sederhana atau doodling bisa menjadi sarana untuk anak mengenali dan memahami emosi mereka.
Terlebih karena di usia ini, anak-anak akan mengalami begitu banyak emosi baru yang mungkin belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Doodling penting untuk membantu anak-anak memproses emosi yang mereka alami.
Selain itu, doodling juga dapat membantu menumbuhkan self–awareness pada anak. Apa maksudnya, ya?
Self-awareness membantu anak-anak berpikir lebih dahulu tentang tindakan dan perilaku mereka, juga membantu berempati dan mempertimbangkan apa yang dialami orang lain dari.
Dengan menggambar, anak-anak bisa melatih mengenali emosi serta perasaan mereka, mengelola emosi secara bertanggung jawab, dan memahami kebutuhan mereka sendiri.9
Kesadaran diri memang adalah konsep yang sulit bagi anak-anak di usia prasekolah ini. Namun, penting untuk Ibu bantu si Kecil mengasahnya sejak usia dini.
4. Ajarkan Berbagi
Di usia dini, wajar jika si Kecil masih sulit berbagi mainan dengan teman atau saudaranya. Tapi, bukan berarti Ibu bisa terus-menerus memberikan toleransi.
Salah satu perkembangan kemampuan sosial anak dapat dilihat dari seberapa mampu ia mengendalikan sifat egoisnya. Ketika si Kecil sudah bisa berbagi mainannya dengan rela, tidak menangis ketika diminta berbagi, itu berarti ia telah memiliki kemampuan sosial emosional yang baik.