Apalagi bila senantiasa keluarga terinfokan kondisi terbaru dan bagaimana asuhan keperawatan diberikan secara lengkap, akan memberikan ketenangan baik bagi pasien selama dirawat juga keluarga yang berada di rumah. Berkomunikasi yang asertif dalam  praktik keperawatan profesional sangat berpengaruh atau membantu pasien juga keluarganya dalam proses penyembuhan atau dalam memenuhi kebutuhan dasarnya serta memberikan perasaan tenang tanpa kecemasan selama dirawat di rumah sakit (Azis, 2021).
Komunikasi therapeutik antara perawat dengan pasien dan keluarga memiliki arti yang besar dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.Â
Perawat memiliki pendekatan efektif melalui komunikasi dalam memberi dukungan psikologis karena dapat memberikan rasa nyaman baik bagi pasien maupun keluarganya. Nilai profesional perawat dalam praktik keperawatan salah satunya adalah human dignity atau menghargai martabat manusia yang unik dan membutuhkan perhatian.Â
Perawat sepatutnya peka dan respect terhadap keunikan respon individu dan keluarga dalam menghadapi situasi baru berupa perpisahan yang harus dialami selama perawatan. Hak pasien untuk bisa berbagi cerita dan perasaan yang sebelumnya bisa dilakukan bersama keluarga menjadi terbatas dan menjadi bagian tanggung jawab perawat untuk bisa memfasilitasinya sebagai bagian dari proses pengobatan.Â
Demikian pula dengan keluarga, akan sangat merasakan kepuasan bila mendapatkan informasi yang disampaikan dengan baik dan jelas oleh petugas yang merawatnya secara kontinu sehingga ada rasa mereka tetap selalu mengetahui dan mengikuti perkembangan yang terjadi pada pasien, terlebih bila terjadi perubahan kondisi ke arah kritis hingga menuju kematian.
Sikap profesionalisme perawat tidak bisa dilepaskan dari setiap pemberian asuhan perawatan, betapapun sulit kondisi dan memerlukan adaptasi situasi baru komunikasi harus senantiasa terjalin dengan baik. Penerapan etika profesi selama pandemi merupakan tantangan etik baru di rumah sakit mengingat berbeda cara penanganan pasien, tingginya angka kejadian menuntut kompetensi yang berubah-ubah menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi (Lilik, 2021).Â
Akan tetapi, di tengah tantangan itu tampilnya perawat sebagai garda terdepan yang senantiasa bersikap profesional dan memperhatikan hak pasien dan keluarga merupakan nilai positif di tengah kecemasan masyarakat atas kondisi ini. Komunikasi terapeutik yang senantiasa dijaga baik kepada pasien, antar petugas, maupun kepada keluarga akan menumbuhkan sikap caring, peduli dan kerjasama yang baik selama perawatan pasien berlangsung.Â
Semakin baik prilaku caring dan motivasi perawat dalam merawat pasien berarti semakin baik pula penerapan prinsip etik oleh perawat tersebut dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien (Azis, 2021).Â
Hal itu akan membuat profesionalisme perawat semakin meningkat dan mendapatkan perhatian penuh klien dan keluarga sehingga ke depannya akan semakin memudahkan pendekatan-pendekatan lainnya yang dilakukan perawat profesional  dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Referensi
Berman, A., Snyder, S.J., Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practice (Tenth Edition). New York : Pearson Education, Inc.