Mohon tunggu...
sri purwati
sri purwati Mohon Tunggu... Perawat - Perawat ruang intensive

Ibu rumah tangga yang melanjutkan sekolah Keperawatan sambil bekerja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berharganya Sepotong Informasi bagi Keluarga Pasien Isolasi (Covid)

13 Juni 2022   11:34 Diperbarui: 13 Juni 2022   12:12 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi covid-19 menjadi perhatian untuk masalah kesehatan saat ini, sejak akhir 2019 hingga beberapa tahun berjalan, meski mulai melandai tapi angka kejadian baru sesekali masih tetap ada dan menjadi hal yang mengkhawatirkan dalam keberlangsungan kehidupan masyarakat. 

Berdasarkan landasan hukum UU no 36 tahun 2009 pasal 1 butir 6, pasal 28 (1) dan pasal 34 (1) UUD tahun 1945 serta keputusan Menkes RI nomor Hk.01.07 / Menkes /413 /2020, kesemuanya mengatur tentang tenaga dan upaya kesehatan dalam menangani covid-19 ini. Keperawatan sebagai salah satu bagian dari petugas kesehatan memegang peranan sangat penting selama penanganan pasien covid-19. 

Perawatlah yang dengan profesional mendampingi secara penuh pasien - pasien yg di isolasi saat mereka jauh dan terpisah dari keluarga.  Pasien yang tidak ditunggu oleh keluarga, membuat ketergantungannya terhadap perawat akan semakin tinggi bahkan untuk hal-hal seperti mengambilkan barang keperluan pribadi, kebutuhan dasar atau sebagai teman bicara pasien selama perawatan. 

Begitu juga kesulitan saat pemberian asuhan keperawatan, harus melalui ruangan dengan pintu berlapis-lapis, menggunakan APD, serta melalui rutinitas baru untuk menghindari paparan virus selama pelayanan. 

Pasien ditempatkan dalam ruangan terpisah yang dihubungkan melalui intercom dan CCTV, sehingga pasien bisa tetap terpantau di nurse station dan bisa menekan bel saat membutuhkan bantuan. Meskipun demikian, pemberian layanan tidak boleh terlambat karena dalam kondisi pandemi Covid-19 masalah yang seringkali timbul adalah masalah pernafasan sehingga membutuhkan prioritas penanganan dan respon segera. 

Terlebih lagi untuk perawatan pasien isolasi yang berada dalam kondisi kritis atau perawatan ICU, setiap menit nya akan sangat berharga menjadikan APD dan pintu berlapis seperti bukan kendala dalam memberikan bantuan kegawatan. 

Profesionalisme perawat terlihat disini, betapapun kondisi pemberian layanan agak sedikit lebih rumit dan bertambah berat, tapi sesuai dengan prinsip non maleficence dari keperawatan, semua asuhan harus tetap dilakukan dengan baik tanpa merugikan pasien sesuai dengan standar pelayanan keperawatan.

Keluarga yang sebelumnya sebagai bagian dari kehidupan pasien dan membersamai dalam setiap kegiatan pasien sebelum sakit, terpaksa harus berpisah dan tidak boleh menunggu selama pasien dalam perawatan. 

Mereka tidak dapat mendampingi, memberi dukungan secara langsung, merawat dan memberikan perhatian dan kasih sayangnya kepada pasien seperti yang biasa dilakukan saat pasien di rumah.  Perawat sebagai pengganti orang terdekat dan  berada 24 jam di setiap harinya di rumah sakit selama perawatan dan paling mengerti mengenai kondisi terkini yang dialami pasien. 

Dalam prinsip kode etik keperawatan profesional, terdapat akuntabilitas dimana memastikan tindakan keperawatan dapat dijelaskan sesuai standar dan dapat dipahami dengan baik dalam hal ini oleh keluarga. 

Tidak semua keluarga dan pasien paham mengenai konsep isolasi dan apa yang harus diketahui tentang proses itu, sehingga muncul kecemasan, dugaan-dugaan serta pikiran buruk yang tidak sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya. Klien dan keluarga adalah juga individu yang mempunyai hak otonomi untuk memberi keputusan tentang asuhan dan kesehatan mereka. Perawat dengan memberikan informasi secara berkala bahkan untuk sekedar hal-hal yang sifatnya rutin atau ringan saja merupakan angin segar bagi keluarga. 

Apalagi bila senantiasa keluarga terinfokan kondisi terbaru dan bagaimana asuhan keperawatan diberikan secara lengkap, akan memberikan ketenangan baik bagi pasien selama dirawat juga keluarga yang berada di rumah. Berkomunikasi yang asertif dalam  praktik keperawatan profesional sangat berpengaruh atau membantu pasien juga keluarganya dalam proses penyembuhan atau dalam memenuhi kebutuhan dasarnya serta memberikan perasaan tenang tanpa kecemasan selama dirawat di rumah sakit (Azis, 2021).

Komunikasi therapeutik antara perawat dengan pasien dan keluarga memiliki arti yang besar dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. 

Perawat memiliki pendekatan efektif melalui komunikasi dalam memberi dukungan psikologis karena dapat memberikan rasa nyaman baik bagi pasien maupun keluarganya. Nilai profesional perawat dalam praktik keperawatan salah satunya adalah human dignity atau menghargai martabat manusia yang unik dan membutuhkan perhatian. 

Perawat sepatutnya peka dan respect terhadap keunikan respon individu dan keluarga dalam menghadapi situasi baru berupa perpisahan yang harus dialami selama perawatan. Hak pasien untuk bisa berbagi cerita dan perasaan yang sebelumnya bisa dilakukan bersama keluarga menjadi terbatas dan menjadi bagian tanggung jawab perawat untuk bisa memfasilitasinya sebagai bagian dari proses pengobatan. 

Demikian pula dengan keluarga, akan sangat merasakan kepuasan bila mendapatkan informasi yang disampaikan dengan baik dan jelas oleh petugas yang merawatnya secara kontinu sehingga ada rasa mereka tetap selalu mengetahui dan mengikuti perkembangan yang terjadi pada pasien, terlebih bila terjadi perubahan kondisi ke arah kritis hingga menuju kematian.

Sikap profesionalisme perawat tidak bisa dilepaskan dari setiap pemberian asuhan perawatan, betapapun sulit kondisi dan memerlukan adaptasi situasi baru komunikasi harus senantiasa terjalin dengan baik. Penerapan etika profesi selama pandemi merupakan tantangan etik baru di rumah sakit mengingat berbeda cara penanganan pasien, tingginya angka kejadian menuntut kompetensi yang berubah-ubah menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi (Lilik, 2021). 

Akan tetapi, di tengah tantangan itu tampilnya perawat sebagai garda terdepan yang senantiasa bersikap profesional dan memperhatikan hak pasien dan keluarga merupakan nilai positif di tengah kecemasan masyarakat atas kondisi ini. Komunikasi terapeutik yang senantiasa dijaga baik kepada pasien, antar petugas, maupun kepada keluarga akan menumbuhkan sikap caring, peduli dan kerjasama yang baik selama perawatan pasien berlangsung. 

Semakin baik prilaku caring dan motivasi perawat dalam merawat pasien berarti semakin baik pula penerapan prinsip etik oleh perawat tersebut dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien (Azis, 2021). 

Hal itu akan membuat profesionalisme perawat semakin meningkat dan mendapatkan perhatian penuh klien dan keluarga sehingga ke depannya akan semakin memudahkan pendekatan-pendekatan lainnya yang dilakukan perawat profesional  dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Referensi

Berman, A., Snyder, S.J., Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practice (Tenth Edition). New York : Pearson Education, Inc.

Arabta. M. Peraten. 2021. Riset Keperawatan di Era Pandemi Covid-19. Nasya Expanding Management. Pekalongan, Jawa Tengah-Indonesia

Azis Manggara, dkk. 2021. Etika Keperawatan : Buku Praktis Menjadi Perawat Profesional. CV Adanu Abimata. Indramayu, Jawa Barat-Indonesia

Lilik Pranata dkk. 2021. Manajemen Keperawatan "Pengelolaan Ruang Rawat Inap Era Pandemi Covid-19". Yayasan Pendidikan Cendikia Muslim. Solok, Sumatera Barat-Indonesia

Novita Veraynti M, dkk. 2021. Keperawatan Profesional. Yayasan KIta Menulis

Fransiska Y Damang, dkk. 2022. Manajemen Keperawatan. CV Media Sains Indonesia. Cimahi, Jawa Barat - Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun