Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Children's Train", Kisah Emosional tentang Kehidupan Anak-Anak Usai Perang Dunia

16 Desember 2024   10:24 Diperbarui: 16 Desember 2024   19:12 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Children's Train | Sumber: IMdb

Antoneitta yang awalnya terlihat tegar tetap tak kuasa menahan airmatanya saat kereta itu mulai berjalan. Amerigo yang perlahan menjauh melemparkan mantelnya kepada ibunya sebagai kenangan selama perpisahan mereka. 

Akhirnya mereka tiba di utara. Satu per satu anak-anak dijemput oleh orangtua yang akan merawat mereka di utara. Hingga akhirnya hanya tinggal Amerigo yang belum dijemput oleh orangtua asuhnya. Amerigo terlihat sedih karena tidak ada yang datang menjempurnya. Namun akhirnya ada seorang wanita yang membawanya ke rumahnya. 

Wanita tersebut adalah Derna seorang wanita yang tinggal sediri di rumahnya. Ia terlihat enggan dan terpaksa membawa Amerigo ke rumahnya. Namun ia tetap merawatnya dengan baik. Amerigo diperkenalkan dengan beberapa keluarganya yang juga memiliki anak seusianya. 

Awalnya ia merindukan ibunya dan ingin cepat pulang namun perlahan ia menikmati suasana di sana. Kota tempat ia tinggal sangat berbeda dengan kotanya yang dahulu ia tempati. Di kota yang ia tinggali sekarang ia bisa melihat lahan gandum serta tanaman-tanaman lainnya. Di sana juga ada hewan-hewan seperti sapi dan juga ayam. Sesuatu yang tidak ia temukan di Napoli. 

Selain itu, di sana Amerigo bisa bersekolah. Sehingga ia bisa membaca dan menulis dan berhitung. Di sana ia bisa hidup dengan layak dan menikmati musim dingin dengan hangat. Bahkan di sana ia bisa belajar bermain biola yang diajarkan oleh saudara Derna.

Hari-hari di utara ia lewati dengan bahagia. Ia sangat menikmati waktunya di sana. Bahkan saat ia ulang tahun ia mendapat kado yang istimewa yaitu sebuah biola bertuliskan namanya. Selain itu hari ulang tahunnya juga dirayakan oleh banyak orang. Hal tersebut tentu sangat berkesan untuknya. 

Waktu pun semakin berlalu dan tibalah saatnya ia kembali ke kota asalnya yaitu di Napoli. Di hari kembali ke kampung halamannya tersebut, Derna terlihat sedih dan merasa kehilangan Amerigo. Ia memberikan berbagai makanan dan juga oleh-oleh lainnya untuk diberikan kepada ibunya. 

Meski awalnya ia tidak begitu menginginkan kehadiran Amergo, namun perlahan Amerigo memberikan warna dalam hidupnya. Bahkan Amerigo bisa menghiburnya saat ia sedang mengalami kesulitan. Meski tidak ada hubungan darah, namun Derna begitu menyayanginya dengan tulus. Ia terlihat sedih dan merasa kehilangan saat Amerigo harus kembali ke kampung halamannya. 

Film yang begitu emosional tentang hubungan ibu dan anak 

Menurut saya film ini begitu menyentuh secara emosional antara ibu dan anak. Di mana Amerigo yang hanya tinggal bersama ibunya dan ditinggalkan oleh ayahnya harus mengalami masa-masa sulit di usianya yang masih belia. 

Ibunya tidak bisa membaca maupun menulis dan hanya menyuruhnya untuk bekerja. Setelah kembali dari utara, hubungan Amerigo dan ibunya semakin memburuk. Amerigo yang sudah hidup di utara dan menjalani kehidupan yang bahagia merasa berbeda. Ia begitu merindukan kehidupannya di utara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun