Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dibalik Usaha yang Gagal ada Hikmah yang Tersimpan

4 November 2024   12:43 Diperbarui: 4 November 2024   12:52 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya kita malas beribadah atau malas berusaha sehingga membuat kita gagal. Maka ke depannya kita tentu akan berusaha dengan lebih maksimal. Dengan memperbaiki ibadah dan usaha yang kita lakukan. 

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, bahwa kegagalan yang kamu alami bisa jadi merupakan teguran Tuhan agar kamu bisa memperbaiki dirimu. Tuhan ingin kamu memperbaiki dirimu dan memberikan tempat yang lebih baik dan lebih indah. 

Jika kamu tidak mengalami kegagalan, mungkin kamu tidak akan pernah mengintrospeksi diri. Karena kamu merasa semuanya sudah baik-baik saja. Kegagalan adalah bentuk perhatian Tuhan kepada dirimu jadi kamu jangan ingin menyerah ya. Karena itu berarti Tuhan sedang memperhatikanmu dan ingin kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

Memang menyikapi kegagalan itu tidak mudah butuh hati yang lapang dan luas. Juga butuh waktu yang cukup lama untuk menerima kegagalan yang kita alami. Berhenti sejenak saat gagal tidak apa-apa sambil menyiapkan rencana selanjutnya. Namun jangan sampai kita berhenti untuk selamanya. Karena kita tidak pernah tahu hal indah apa yang telah Tuhan siapkan di sisa perjalanan kita. Jadi jangan pernah mencoba untuk berhenti meskipun kita gagal. 

Terima kasih 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun