Pernahkah kamu mengalami kegagalan dalam hidupmu? Berapa kali kamu mengalaminya? Sekali, dua kali atau bahkan sudah berulang kali kamu mengalami kegagalan.
Saat mengalami kegagalan tentu kita ingin berhenti dan menyerah. Karena usaha yang kita lakukan seolah sia-sia karena selalu berakhir dengan kegagalan.Â
Kegagalan memang sebuah pukulan berat bagi mereka yang sudah berusaha. Semuanya seolah sia-sia karena berakhir dengan kegagalan. Saat mengalami kegagalan tentu kita merasa putus asa ingin marah dan perasaan yang tidak mengenakkan lainnya.Â
Setiap orang berusaha pasti pernah mengalami kegagalan. Entah itu gagal ujian, gagal dalam kompetisi maupun gagal dalam pekerjaan. Semuanya pasti tidak ingin mengalami kegagalan namun kenyataan di lapangan tidak ada yang tahu. Di mana meski kita sudah berusaha semaksimal mungkin namun akhirnya tetap gagal.Â
Lalu apa yang harus dilakukan ketika mengalami kegagalan? Tentu saja kita harus menerimanya dan menata hati agar bisa menerima kegagalan tersebut dengan hati yang lapang.Â
Beberapa waktu lalu saya mengikuti ujian kenaikan pangkat dan berakhir dengan kegagalan. Ya saya dinyatakan tidak lulus dan tentu saja saya tidak jadi naik pangkat. Waktu itu perasaan saya campur aduk. Saya kecewa, marah dan sedih bercampur jadi satu. Rasanya benar-benar menyakitkan. Karena semua usaha saya terasa sia-sia.
Namun seiring berjalannya waktu saya mencoba menerima kegagalan tersebut dan mencoba melupakan kegagalan yang kemarin terjadi. Meski tidak mudah, karena kegagalan tersebut masih terbayang. Namun tidak ada jalan lain selain melupakannya dan mengikhlaskan kegagalan tersebut.Â
Dari kegagalan tersebut saya belajar bahwa Tuhan memiliki rencana lain yang mungkin lebih baik. Berikut beberapa hikmah yang bisa dipetik dari kegagalan yang mungkin pernah kita alami. Untuk itu kita tidak boleh negative thinking dulu ya setelah mengalami kegagalan. Karena mungkin ada hikmah yang tersimpan. Berikut ulasannya.
Kegagalan mungkin akan membawamu ke hasil yang lebih baikÂ
Setiap orang yang mengalami pasti merasa sedih dan kecewa. Jika ingin menangis menangislah karena itu bisa mengurangi rasa sakit. Tidak apa-apa menangis saat gagal. Itu wajar. Menangis merupakan cara mengekspresikan kesedihan. Namun jangan biarkan dirimu larut dalam kesedihan. Ingat hidup harus tetap berlanjut.Â
Ya kamu harus melanjutkan hidupmu, untuk itu kamu harus bangkit. Karena di dunia ini tidak ada yang abadi. Begitu juga dengan kesedihanmu. Rasa sedih itu pasti akan berlalu dan menghilang seiring berjalannya waktu. Untuk itu cobalah menerima kegagalan.Â
Bisa jadi kegagalan tersebut membawamu ke tempat yang lebih baik yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Kita tentu banyak mendengar tentang kisah kegagalan yang membawa hikmah yang luar biasa.Â
Saya punya seorang teman yang pernah mendaftar CPNS. Waktu itu ia mendaftar dengan ijazah SMA. Dia sudah lolos sampat tahap akhir namun sistem ranking yang diberlakukan membuat dia tidak bisa diterima. Tentu saja dia kecewa dan sedih.Â
Beberapa tahun kemudian ia kembali mendaftar CPNS, kali ini ia memilih lembaga yang berbeda dan menggunakan ijasah Sarjana. Dan ternyata ia bisa diterima dan bekerja di instansi tersebut. Tentu saja itu merupakan hal yang hars disyukuri karena ia bisa diterima dengan ijasah S1 nya.
Memang kegagalan itu menyakitkan. Namun cobalah untuk berpikir postif bahwa kegagalan adalah itu sebagian dari sebuah perjalanan. Meski gagal kita tidak boleh berhenti. Karena siapa tahu kegagalan yang kita alami sekarang akan membawa kita ke tempat yang lebih baik.Â
Kita tidak pernah apa yang akan terjadi ke depannya untuk itu jangan sampai kita berhenti hanya karena sebuah kegagalan. Siapa tahu di depan Tuhan sedang menyiapkan tempat yang jauh lebih indah dan lebih baik daripada tempat yang ingin kamu tuju saat ini.Â
Kegagalan memang menyedihkan dan membuat kita merasa bahwa Tuhan tidak memihak kita. Namun cobalah untuk kembali berpikir dengan tenang dan renungkan kembali apa yang telah kamu capai dan jalani hingga saat ini. Banyak hal yang telah Tuhan berikan untukmu dan kegagalan itu mungkin bagian dari teguran agar kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.Â
Tuhan ingin menjadikan dirimu pribadi yang lebih tangguh dengan memberikan kegagalan. Kegagalan itu akan membuat kamu menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih mengingat Tuhan. Mungkin kegagalan itu cara Tuhan menegurmu agar kamu mengingat Dia kembali dan bergantung pada-Nya.
Kegagalan membuat dirimu berintrospeksiÂ
Jika seseorang selalu berhasil tanpa pernah mengalami kegagalan maka dia akan merasa hebat dari siapa pun. Kegagalan membuat diri kita bisa kembali berintrospeksi kepada diri kita sendiri. Dengan begitu kita tidak menjadi pribadi yang sombong dan jumawa.Â
Dengan gagal kita tentu akan melakukan introspeksi kepada diri kita sendiri. Apa yang telah saya lakukan dan perbuat hingga saya gagal? Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak kita saat kita gagal. Dengan berintrospeksi kita bisa memperbaiki diri kita sendiri.Â
Misalnya kita malas beribadah atau malas berusaha sehingga membuat kita gagal. Maka ke depannya kita tentu akan berusaha dengan lebih maksimal. Dengan memperbaiki ibadah dan usaha yang kita lakukan.Â
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, bahwa kegagalan yang kamu alami bisa jadi merupakan teguran Tuhan agar kamu bisa memperbaiki dirimu. Tuhan ingin kamu memperbaiki dirimu dan memberikan tempat yang lebih baik dan lebih indah.Â
Jika kamu tidak mengalami kegagalan, mungkin kamu tidak akan pernah mengintrospeksi diri. Karena kamu merasa semuanya sudah baik-baik saja. Kegagalan adalah bentuk perhatian Tuhan kepada dirimu jadi kamu jangan ingin menyerah ya. Karena itu berarti Tuhan sedang memperhatikanmu dan ingin kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.Â
Memang menyikapi kegagalan itu tidak mudah butuh hati yang lapang dan luas. Juga butuh waktu yang cukup lama untuk menerima kegagalan yang kita alami. Berhenti sejenak saat gagal tidak apa-apa sambil menyiapkan rencana selanjutnya. Namun jangan sampai kita berhenti untuk selamanya. Karena kita tidak pernah tahu hal indah apa yang telah Tuhan siapkan di sisa perjalanan kita. Jadi jangan pernah mencoba untuk berhenti meskipun kita gagal.Â
Terima kasihÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H