Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hati-Hati dengan Kesan Pertama, Karena Bisa Jadi Itu Tidak Benar

31 Oktober 2024   10:28 Diperbarui: 31 Oktober 2024   17:00 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu pasti pernah bertemu dengan seseorang yang pertama kali bertemu kelihatan judes dan galak. Tetapi setelah mengenalnya justru kita merasa nyaman dan bisa menjadi teman yang baik. Atau sebaliknya, pertama kali bertemu seseorang kelihatannya baik dan polos namun setelah mengenalnya kita baru tahu bahwa dia itu munafik dan menyebalkan. 

Kita pasti pernah bertemu dengan orang-orang seperti itu. Entah itu di sekolah maupun di dunia kerja. Kita pasti pernah mengalami hal seperti itu. Di mana kesan pertama seseorang sangat berbeda setelah kita mengenalnya. 

Kesan pertama memang sangat berpengaruh bagi kita untuk memberikan penilaian kepada seseorang. Kesan pertama ini juga menjadi hal yang paling diingat saat kita mulai mengenal seseorang. Karena itulah kesan pertama dianggap sangat penting bagi sebagian orang karena hal ini akan berpengaruh ke hubungan selanjutnya. 

Namun kita harus hati-hati dan waspada terhadap kesan pertama yang ditampilkan oleh banyak orang. Karena hal tersebut tidak menunjukkan siapa mereka sebenarnya. Ya tentu saja di kesan pertama semua orang pasti ingin terlihat baik dan disukai. Karena itulah kebanyakan dari orang tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap baik. 

Hati-hati dengan kesan pertama seseorang 

Sudah beberapa kali saya bertemu dengan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara kesan pertama dengan setelah mengenalnya. Saat duduk di bangku kuliah misalnya saya pernah bertemu dengan seseorang. Awalnya saya kira dia itu orangnya judes dan nggak ramah. Karena dia selalu diam dan jarang ngobrol dengan teman-temannya. Namun setelah mengenalnya kita justru jadi sahabat baik dan tak terpisahkan. 

Seperti ungkapan don't judge a book by its cover memang benar adanya. Artinya kita jangan hanya menyimpulkan sifat seseorang hanya dari penampilan atau kesan pertama saja. Karena hal tersebut belum tentu benar. Jadi jangan langsung menilai seseorang dari kesan pertamanya atau penampilannya saja. 

Kesan pertama memang sangat penting karena dari kesan pertama tersebut biasanya orang akan langsung memberikan penilaian. Namun kesan pertama tidak bisa dijadikan acuan kita dalam menilai kepribadian orang tersebut. 

Untuk itu kita harus berhati-hati saat mengenal seseorang. Yang biasanya terlihat baik di awal bisa jadi dia adalah orang yang memiliki niat buruk. Dan yang awalnya terlihat cuek dan tidak peduli bisa jadi dia nanti yang akan menjadi orang pertama yang memberikan pertolongan saat kita membutuhkan. 

Kesan pertama bisa menjadi penilaian namun jangan langsung percaya dengan kesan pertama yang ditunjukkan oleh seseorang. Kita tetap harus berhati-hati saat mulai mengenal seseorang karena kita tidak tahu sifat aslinya. 

Jangan hanya menilai dari kesan pertamanya saja lalu kita sudah membuat kesimpulan tentang perilakunya. Kesan pertama saja tidak cukup untuk menilai seseorang. Karena untuk memberikan penilaian kita harus benar-benar mengenalnya. 

Sebagian dari kita tentu banyak yang menilai sifat atau watak seseorang dari kesan pertamanya saja. Padahal itu belum tentu watak dia yang sebenarnya. Jadi jangan langsung menyimpulkan ya sebelum mengenalnya lebih jauh lagi. 

Jangan mudah terbuai dengan kesan pertama yang ditunjukkan oleh seseorang. Karena yang terlihat baik belum tentu ia benar-benar baik. Untuk itu kita harus berhati-hati dalam menilai seseorang dan tidak mudah menyimpulkan karakter seseorang. 

Kesan pertama memang membekas dan meninggalkan kesan yang kuat, namun kamu jangan mudah tertipu dengan itu. 

Kesan pertama memang meninggalkan kesan yang mendalam bagi seseorang. Sehingga biasanya orang langsung terkesan. Ya memang kesan pertama itu bisa menentukan namun jangan langsung memberikan penilaian dari kesan yang dibuat. 

Banyak orang yang langsung memberikan penilaian saat bertemu dengan seseorang. Mereka hanya menilai berdasarkan kesan pertama tersebut dan menyimpulkannya. Padahal itu belum tentu sifat mereka yang sebenarnya. 

Karena untuk mengetahui sifat dan watak seseorang, kita harus benar-benar mengenalnya. Jadi kesan pertama itu tidak menunjukkan sifatnya secara keseluruhan tapi hanya sebagian kecil saja. 

Oleh sebab itu, jangan sampai tertipu dengan kesan pertama seseorang. Kita harus tetap waspada dan hati-hati karena kesan pertama itu bisa saja tidak benar atau sebaliknya. 

Kesan pertama di dunia kerja 

Di dunia kerja juga berlaku bahwa kesan pertama itu tidak bisa menjadi tolak ukur penilaian. Karena saya pernah bertem dengan seseorang di dunia kerja yang awalnya terlihat manis dan seolah mengayomi tetapi ternyata ia adalah yang memiliki sifat sebaliknya. 

Jadi jangan mudah terkesan dengan sifat baik yang ditunjukkan saat kita masuk di dunia kerja. Dan sebaliknya juga. Jangan langsung menilai seseorang jelek hanya karena dia terlihat cuek atau judes. 

Kamu perlu banyak berinteraksi dengannya untuk mengetahui sifat seseorang. Jangan langsung menyimpulkan berdasarkan kesan pertamanya saja. 

Apalagi di dunia kerja. Kamu harus berhati-hati, karena banyak orang yang terlihat baik namun memiliki niat jahat di belakang. Jangan mudah percaya dan terbuai dengan kesan pertama yang dibuat. Meski terlihat kamu tetap harus berhati-hati. 

Di dunia kerja memang kesan pertama itu penting apalagi saat melamar pekerjaan. Semakin baik kesan pertama yang ditampilkan maka penilaiannya juga akan semakin baik. Namun setelah masuk ke dunia kerja kamu tetap harus waspada karena kesan pertama itu tidak selalu benar. 

Untuk itu, kita tidak boleh menyimpulkan sifat seseorang hanya berdasarkan kesan pertamanya. Karena hanya sedikit saja yang ditampilkan dari kesan pertama. Banyak yang belum kita ketahui jika hanya menilai seseorang dari kesan pertamanya. 

Terima kasih 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun