Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tips Mengelola Gaji agar Uang Bisa Tersimpan dan Aman Hingga Akhir Bulan

12 September 2024   12:28 Diperbarui: 13 September 2024   09:57 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seringkali kita mendengar bahwa Pegawai Negeri Sipil atau lebih sering dikenal sebagai PNS itu orang yang mapan dan sukses. Istilah tersebut tidak sepenuhnya salah dan juga tidak sepenuhnya benar.

Mengapa? Karena tidak semua PNS memiliki kehidupan yang mapan dan berhasil. Bahkan sebagian di antaranya terjebak dalam pinjol yang sedang marak terjadi dan kesulitan secara finansial.

Lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apakah karena gaji PNS yang kurang? Sebagai orang yang bekerja di salah satu instansi pemerintah, sebenarnya gaji yang diberikan negara kepada para PNS cukup. Semuanya tergantung gaya hidup dan kebiasaan masing-masing. 

Dulu sebelum saya menjadi PNS, saya menganggap jika gaji seorang PNS itu lebih dari cukup jika digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Setelah saya menjadi PNS ternyata saya baru tahu tidak semua PNS bisa mengelola gaji dengan baik dan benar. Sehingga akhirnya mereka terjerat utang hingga belasan tahun. 

Setiap bulannya bahkan mereka kebingungan karena gajinya sudah habis untuk membayar cicilan. Hal tersebut merupakan fenomena yang cukup memprihatinkan karena gaji mereka bukan gaji yang minim tapi sudah lebih dari cukup.

Lalu mengapa hal tersebut bisa sampai terjadi dan bagaimana mengelola gaji dengan baik agar kita bisa bernapas lega sampai akhir bulan. Berikut ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar gaji bulananmu bisa tersimpan dan akhir bulan tetap aman.

Pertama, tentukan tujuan yang membuat kamu termotivasi untuk menabung 

Hal pertama adalah kamu haru memiliki motivasi mengenai tujuan kamu menabung itu untuk apa. Misalnya kita menabung untuk membeli rumah, liburan atau untuk hal-hal lainnya. Kamu harus memiliki motivasi tersebut agar keinginan menabungmu semakin kuat. 

Dengan memiliki motivasi dan tujuan menabung, maka kamu akan berpikir jika akan mengeluarkan uang untuk hal-hal yang kurang penting. Karena kamu memiliki motivasi yang kuat maka kamu akan berpikir berulang kali jika akan mengeluarkan uang. 

Untuk itu motivasi yang kuat sangat penting agar kamu bisa mengendalikan dirimu dalam mengeluarkan uang. Karena jika motivasimu untuk menabung kurang kuat, maka kamu akan tergoda untuk mengeluarkan uang. 

Tujuanmu menabung akan memengaruhi dirimu dalam mengendalikan keinginanmu. Semakin kuat kamu untuk mewujudkan keinginanmu maka kamu juga bisa semakin kuat menekan keinginanmu. Sehingga kamu bisa mengendalikan keinginanmu demi mewujudkan tujuanmu. 

Jujur saja saya sering tergoda setiap kali ada notifikasi gaji masuk. Tergoda untuk membeli baju lah, sepatu lah dan hal-hal lainnya yang sebenarnya tidak terlalu penting. Karena dulu saya tidak memiliki motivasi yang jelas, jadi saya dengan mudah mengeluarkan uang tersebut dengan dalih untuk self reward. Padahal semua itu sebenarnya bukanlah kebutuhan mendesak. 

Memiliki motivasi yang jelas dalam menabung akan membantu diri kita dalam mengontrol keinginan kita yang terkadang tidak terkendali. Apalagi di era yang serba canggih seperti ini. Di mana kita bisa membeli apapun melalui aplikasi marketplace dengan mudah dan nyaman. Tau-tau, kita sudah berhasil checkout. Kemudahan berbelanja secara daring tersebut memang sangat menggoda. Berkali-kali saya menjadi korban kemudahan dalam berbelanja secara daring. 

Untuk itu perlu adanya kontrol diri agar kita tidak menghabiskan uang untuk hal yang tidak perlu. Salah satunya yaitu dengan memiliki motivasi dan tujuan menabung yang jelas. Sehingga ketika akan mengeluarkan uang kita ingat kembali tujuan kita sehingga kita bisa menekan keinginan kita dan mengurungkan niat untuk mengeluarkan uang.

sumber: KINI.id 
sumber: KINI.id 

Kedua, tentukan daftar prioritas kebutuhanmu

Kemudian tips yang kedua adalah menentukan daftar prioritas kebutuhan. Ini juga menjadi langkah yang penting agar kita bisa menentukan mana yang perlu dibeli dan mana yang tidak. 

Kamu harus membuat daftar prioritas kebutuhan agar gajimu bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan. Kamu bisa membuat daftar kebutuhan dari mulai hal yang sangat penting hingga yang kurang penting. 

Jika uang sudah dialokasikan untuk hal-hal yang penting dan masih ada sisa kamu bisa menyimpannya ke dalam tabungan untuk berjaga-jaga jika ada kebutuhan yang mendesak. 

Membuat daftar prioritas sesuai dengan kebutuhanmu akan membantumu dalam menentukan apa saja yang perlu dibeli dan tidak perlu dibeli. Hal ini tentu akan membantumu dalam mengatur pengeluaranmu agar terkendali sehingga kamu bisa menikmati gaji hingga akhir bulan. 

Memang ketika kita mendapatkan gaji, rasa ingin membelanjakan uang itu begitu besar. Karena beranggapan jika uang masih cukup jadi kita membelanjakan uang tanpa berpikir dan tahu-tahu uang kita habis. 

Untuk itu sangat penting membuat daftar prioritas agar kita bisa menentukan kebutuhan apa saja yang penting sehingga kita bisa mengontrol pengeluaran kita. Hal yang tidak masuk daftar prioritas tidak usah dibeli dan simpan saja uang tersebut ke dalam tabungan. Karena kita tidak tahu jika nanti tiba-tiba ada kebutuhan mendesak. Jadi perlu menyimpan uang lebih ke dalam tabungan, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. 

Ketiga, biasakan untuk bersabar jika memiliki keinginan 

Saat memiliki keinginan kita pasti ingin segera memilikinya. Sehingga banyak orang yang rela meminjam uang demi memenuhi keinginan tersebut. Tak terkecuali para PNS yang bekerja di instansi pemerintah. 

Dulu saya juga sempat memiliki pinjaman karena ingin segera memiliki motor. Padahal waktu itu saya baru bekerja beberapa bulan. Namun karena termakan dengan omongan manis bank saya akhirnya tergiur dan meminjam uang di salah satu bank. Saya mengambil pinjaman dengan angsuran 36 bulan. 

Selama tiga tahun tersebut saya merasa berat karena gaji dipotong untuk membayar setiap bulannya dan itu lumayan. Meski sisa gaji masih cukup, namun tetap saja hal tersebut sangat berdampak pada kehidupan bulanan saya. Ternyata potongan tiap bulan lumayan banyak dan sangat terasa efeknya. 

Dari pengalaman tersebut saya pun kapok dan tidak ingin terlibat lagi dengan bank. Karena setelah dihitung-hitung bunganya ternyata lumayan. Padahal jika dulu saya bersabar sebentar dan menabung saya bisa membeli sepeda motor tersebut secara tunai tanpa perlu berutang.

PNS memang identik dengan utang. Banyak yang beranggapan bahwa seorang PNS jika tidak utang bank maka dia akan rugi. Anggapan ini tentu tidak benar. 

Faktanya banyak yang hidupnya berantakan karena terjerat utang bank yang tak kunjung lunas. Jujur saja godaan untuk berutang memang begitu menggoda. Karena dengan hanya modal SK kita bisa mendapatkan uang untuk membeli keinginan kita. Mudah bukan? Karena itulah banyak PNS yang tergoda untuk mengambil pinjaman di bank dengan tempo yang cukup lama. 

Dengan godaan gaji masih cukup, mereka tidak ragu mengambil pinjaman. Padahal hal tersebut memiliki dampak yang cukup panjang. Sebagai orang yang pernah mengambil pinjaman karena tergiur dengan kemudahannya saya sangat tidak merekomendasikan mengambil pinjaman jika memang tidak terlalu diperlukan. 

Usahakan untuk bersabar dan menabung untuk mewujudkan keinginanmu. Jangan mudah tergoda dengan pinjaman yang ditawarkan oleh bank. Karena itu akan berdampak cukup panjang bagi kondisi keuanganmu di masa mendatang. Jadi lebih baik bersabar dan berhemat dulu daripada terburu-buru mengambil pinjaman. 

Karena jika kita sudah terperangkap dalam pinjaman bank maka akan sulit untuk keluar dari lingkaran tersebut. Jadi pikirkan secara matang sebelum mengambil pinjaman. Jika memang itu satu-satunya pilihan ya mau bagaimana lagi. Tapi jika ada pilihan lain lebih baik hindari saja. 

Jangan hanya karena menuruti keinginan dan gengsi kita sampai rela meminjam uang di bank. Hidup sesuai dengan kemampuan kita saja dan tidak perlu menuruti omongan orang lain. Karena dengan begitu hidup bisa lebih tenang dan nyaman.

Terima kasih semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun