Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lebaran Idul Fitri, Belajar untuk Menahan Pertanyaan Klasik yang Bisa Mengusik

25 April 2023   13:23 Diperbarui: 25 April 2023   20:11 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah mengalaminya dan tahu bagaimana rasanya, jadi saya tidak ingin melakukan hal itu kepada orang lain. Sebisa mungkin saya menahannya. Momen lebaran ini menjadi momen belajar bagi saya untuk tidak mengungkit pertanyaan klasik kepada orang lain. Baik itu tentang fisik maupun tentang hidup mereka. 

Ada banyak pertanyaan lain yang bisa digunakan untuk sekedar basa-basi. Misalnya saja menanyakan perjalanan yang mereka lalui untuk kesini. Atau sudah mengunjungi siapa saja. Atau pertanyaan lainnya yang tidak menyinggung masalah fisik atau pertanyaan klasik. 

Jangan sampai momen lebaran ini kita rusak dengan pertanyaan yang mungkin dianggap sepele bagi sebagian orang, namun bagi sebagian lainya hal tersebut menjadi momok yang menakutkan. Karena kita tidak pernah tahu dampak dari pertanyaan yang kita ajukan itu bisa begitu membekas bagi seseorang. Untuk itu, kita harus belajar menahan diri agar tidak mengajukan pertanyaan klasik kepada seseorang, apalagi di depan banyak orang. 

Pengalaman yang pernah saya alami membuat saya belajar bahwa pertanyaan yang kelihatannya sepele bisa begitu berdampak pada seseorang. Karena itulah saya berusaha untuk tidak melakukan hal yang sama. 

Terkadang saat bertemu dengan saudara atau teman yang sudah lama tak bertemu, saya juga terbersit untuk mengajukan pertanyaan klasik tersebut. Namun setelah saya tahu bagaimana rasanya saya pun mengurungkannya dan mengubah pertanyaan saya agar tidak menyinggungnya. 

Basa-basi boleh saja, namun alangkah baiknya kita hindari pertanyaan klasik itu yang mungkin bisa mengusik hati seseorang. Kita bisa menggantinya dengan pertanyaan lainnya yang lebih baik dan tidak menyinggung perasaannya. Karena kita tidak tahu apa yang pernah mereka alami dan berapa kali ia mendengar pertanyaan yang sama. 

Jangan sampai karena pertanyaan klasik tersebut, seseorang menjadi enggan untuk bersilaturrahmi dan berkunjung ke rumah kita lagi.

Terima kasih semoga bermanfaat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun