Namun sampai sekarang saya belum merasakan rasanya bekerja dari rumah. Ya sepertinya tidak pernah bisa karena tempat kerja saya memang tidak memungkinkan.
Jujur terkadang saya mengeluh dalam hati karena teman-teman yang lainnya bisa bekerja dari rumah sementara saya harus tetap bersiap-siap di pagi hari untuk berangkat ke kantor.Â
Namun perlahan saya mencoba menikmati bekerja di kantor ketika kebanyakan tempat kerja lainnya bisa menerapkan WFH. Ya karena terpaksa akhirnya bisa menerima dan terbiasa. Meski terkadang masih mengeluh dengan teman sekantor dan membandingkan dengan tempat kerja lainnya yang bisa menerapkan WFH.
Perlahan saya menyadari bahwa tempat kerja saya memang berbeda dengan yang lainnya. Ketika di tempat kerja lainnya bisa libur dan cuti bersama di tempat kerja saya berbeda. Bahkan di hari Raya pun saya tetap masuk kerja. Menyadari hal tersebut saya pun jadi lebih legowo dan memahami bahwa pekerjaan saya berbeda.Â
Di masa pandemi di Rutan atau Lapas tetap menerima layanan penitipan barang sebagai ganti ditiadakannya layanan kunjungan. Jika pegawai menerapkan WFH, lalu siapa yang melayani keluarga yang melakukan penitipan barang? Tentu tidak ada kan.
Seiring berjalannya waktu hal tersebut sudah terbiasa dan keinginan untuk WFH pun sudah saya lupakan. Rutinitas berangkat kerja di masa pandemi menjadi kenangan tersendiri. Saya menyadari bahwa itu sudah menjadi resiko pekerjaan yang harus saya hadapi. Karena setiap pekerjaan tidak ada yang sepenuhnya enak. Pasti ada enak dan tidak enaknya, jadi dinikmati saja. Anggap saja sebagai dinamika dalam dunia kerja.
Baik WFH maupun WFO ada plus minusnyaÂ
Meski saya belum pernah merasakan bekerja di rumah atau WFH namun berdasarkan artikel dan pengamatan, baik WFH atau WFO memiliki kelebihan dan kekurangan.Â
Seperi WFH misalnya meskipun waktu lebih fleksibel dan bekerja bisa lebbih santai, namun suasana rumah tentu berpengaruh pada produktivitas. Belum lagi jika ada gangguan dari luar seperti sinyal yang tidak stabil, dan gangguan lainnya yang bisa membuat kinerja tidak maksimal.Â
Bekerja dari rumah juga membuat kita lebih mudah tergoda untuk bermalas-malasan, sehingga kita pun bekerja seenaknya. Karena tidak ada atasan di rumah sehingga kita pun bisa leluasa. Bekerja di rumah juga membuat kita gampang bosan karena hanya melakukan aktivitas monoton.Â
Berbeda jika bekerja di kantor, kita bisa bertemu dengan banyak orang dan berinteraksi dengan mereka yang membuat kita bisa bersemangat lagi untuk bekerja.