Sampai di stasiun Bumiayu kereta yang akan dinaiki sudah berangkat lima menit yang lalu. Suami saya pun kebingungan dan bertanya kepada petugas untuk jadwal keberangkatan selanjutnya.Â
Hanya tinggal satu tesisa dan kereta tersebut tidak lewat jalur Pantura tetapi lewat jalur Selatan. Karena tidak ada pilihan suami saya akhirnya terpaksa memilih naik kereta tersebut.Â
Dia pun melewati jalur memutar yaitu Yogyakarta -Solo Purwodadi baru sampai Semarang. Biasanya sampai Semarang sore ini suami saya sampai Semarang hingga jam 10 malam.Â
Pengalaman tersebut benar-benar membuat saya belajar bahwa jangan sampai kita meremehkan jadwal keberangkatan kereta api. Karena terlambat sedikit saja, maka tidak ada toleransi.
Menikmati pemandangan indah sepanjang perjalanan
Hal yang paling saya sukai ketika naik kereta api adalah menikmati perjalanan dengan melihat pemandangan yang indah dari balik jendela kereta. Kebetulan jalur kereta api Purwokerto- Semarang merupakan jalur yang bagus.Â
Sepanjang perjalanan tersebut saya disuguhi hamparan sawah nan hijau dan pepohonan yang rindang. Pemandangan yang begitu menakjubkan.Â
Naik kereta sambil menikmati pemandangan memang kombinasi yang sempurna. Lima jam perjalanan tidak terasa. Justru perjalanan panjang tersebut terasa begitu singkat dan sebentar. Pemandangan yang tidak bisa dinikmati ketika menggunakan transportasi lainnya.Â
Apalagi ketika berangkat di pagi hari, kita bisa melihat sinar matahari yang belum utuh dan masih hangat melalui jendela kereta.Â
Sinar matahari dan warna hijau pepohonan membuat pemandangan jadi terlihat lebih indah. Karena itulah saya suka memilih tempat duduk dekat jendela. Dengan duduk di dekat jendela saya bisa menikmati pemandangan indah tersebut sepuasnya.
Namun pemandangan tersebut bisa dilihat ketika kita menaikinya di pagi atau siang hari. Jika malam hari, maka yang terlihat hanyalah gelap dan hitam pekat.