Misalnya saja ketika teman-teman lainnya sedang lembur untuk menyelesaikan pekerjaan, Anda memilih mengambil tas dan pulang. Apakah menurut Anda hal tersebut tidak akan menimbulkan gejolak di kantor?Â
Sekali dua kali mungkin rekan kerja lainnya mungkin akan dianggap wajar, namun jika hal tersebut berlangsung kontinyu maka Anda akan menjadi bahan gunjingan rekan kerja lainnya.Â
Hal ini tentu akan berdampak tidak baik terhadap diri Anda. Anda akan semakin tidak betah berada di kantor.
Selain itu, karena Anda bekerja dengan tenaga minimal sedangkan rekan kerja lainnya berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja.Â
Apakah Anda tega ketika teman-teman Anda sibuk untuk segera menyelesaikan pekerjaannya dan Anda pulang menikmati kehidupan di luar kantor?Â
Selain resiko hubungan Anda dan rekan kerja di kantor akan memburuk, konsekuensi lainnya adalah Anda akan menjadi target atasan Anda.Â
Kemungkinan jika ada pengurangan pegawai Anda akan menjadi target utama. Karena Anda tidak menunjukkan loyalitas pada pekerjaan Anda.Â
Hubungan Anda dengan atasan pun bisa jadi memburuk. Karena Anda hanya bekerja seadanya dan tidak mau mengeluarkan tenaga lebih untuk pekerjaan Anda.Â
Tentu saja atasan Anda akan menilai kinerja Anda. Dengan sikap Anda yang bisa dibilang itung-itungan antara tenaga dan gaji yang diterima, maka Anda pun dicap sebagai pegawai peritungan.Â
Bekerja dengan kondisi tersebut tentu akan membuat Anda merasa tidak nyaman dan rikuh ketika ada di kantor. Kondisi ini jika dibiarkan tentu akan membuat Anda tidak betah dan ingin mengundurkan diri dari kantor.Â
Tentu Anda tidak mau merasa seperti itu bukan? Karena hal tersebut bisa berdampak pada mental Anda.Â