Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pesan Penting untuk Orangtua dalam Film Animasi "Turning Red"

2 Agustus 2022   21:12 Diperbarui: 4 Agustus 2022   16:00 1496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terdapat pesan penting untuk orangtua dalam film "Turning Red". Sumber: parapuan.co 

Film animasi yang identik dengan anak-anak tidak hanya memberi pesan pada anak-anak tetapi juga orang tua dan dewasa. Film animasi memang terkadang identik dengan adegan yang kekanak-kanakkan dan menghibur. 

Namun tidak jarang film animasi justru menyajikan kisah yang begitu relate dengan kehidupan orang dewasa. Karena hal tersebut, tidak heran jika banyak orang dewasa yang menyukai film animasi. Karena selain menghibur, film animasi juga syarat makna untuk kehidupan. 

Salah satu film animasi yang baru saja saya tonton adalah film Turning Red. Film animasi garapan Disney dan Pixar ini menyajikan kisah yang menarik untuk ditonton. 

Film ini berkisah tentang Mei gadis remaja berusia 13 tahun yang sedang mengalami masa pubertas. Dia merupakan gadis keturunan Tionghoa. Keluarganya begitu erat menjalankan tradisi budaya Tionghoa meski sudah tinggal jauh dari kampung halamannya. Keluarga Mei juga mengelola sebuah kuil tua untuk beribadah dan juga berwisata. 

Mei tumbuh seperti gadis remaja pada umumnya. Ia pergi sekolah, memiliki sahabat yang satu frekuensi, memiliki idola yang ingin ditemuinya. Dia hidup layaknya gadis normal lainnya. Dia juga termasuk murid yang cerdas dan menjadi kebanggaan kedua orangtuanya. 

Namun suatu hari dia terbangun dengan wujud yang berbeda. Ia terbangun dengan tubuh menjadi seekor panda merah yang begitu besar. Dia pun ketakutan dan bingung, namun setelah ia secara tak sengaja bisa mengendalikan emosinya ia berubah menjadi manusia normal lagi. 

Akhirnya ia pun tahu cara mengendalikan panda merah yang hidup dalam dirinya yaitu dengan mengendalikan emosinya. Ia menyembunyikan hal tersebut dari kedua orangtuanya namun ia akhirnya ketahuan. Ternyata perubahan yang dialami oleh Mei dialami juga oleh ibunya dahulu. Karena hal tersebut Mei harus menjalani ritual agar ia tidak berubah menjadi panda merah tersebut. 

Itulah sinopsis singkat dari film Turning Red. Menarik memang jalan cerita yang ditawarkan dari film ini. Namun yang lebih menarik adalah pesan yang disampaikan dari film ini. Film ini memiliki pesan yang begitu kuat yang disampaikan kepada penonton. 

Film yang memberikan pesan penting untuk para orangtua 

Film ini memang sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga terutama anak dan orangtua. Dari film ini kita bisa melihat pesan penting yang tersirat. Pesan penting tersebut mungkin akan terasa setelah menonton film ini. Orangtua dan anak pun bisa tahu apa yang menjadi keinginan masing-masing terutama orangtua. 

Menjadi orangtua memang bukanlah hal mudah apalagi ketika menghadapi anak yang menginjak usia remaja. Di mana mereka mulai tumbuh dan berkembang. Mereka pun mulai mengenal dunia luar. Lebih banyak berinteraksi dengan teman dari orangtua dan terkadang mereka justru menyembunyikan sesuatu  dari orangtua. 

Orangtua yang terlalu memaksakan keinginannya kepada anaknya akhirnya membuat anaknya takut untuk mengungkapkan isi hatinya. Anak takut jika apa yang diungkapkan nantinnya akan mengecewakan kedua orangtuanya. Akhirnya ia pun menyembunyikannya dan merahasiakan keinginannya dari orangtuanya. Kemudian timbullah kebohongan demi kebohongan. 

Sumber: liputan6.com
Sumber: liputan6.com

Itulah yang  dialami Mei yang menyembunyikan keinginannya. Di mana dia begitu menyukai idola yang bernama 4 Town, sekelompok laki-laki yang ia gandrungi bersama teman-temannya. Ia takut mengatakan yang sebenarnya kepada orangtuanya karena takut ibunya akan memarahinya. Akhirnya ia pun berbohong agar bisa menonton konser 4 Town. 

Kondisi ini mungkin pernah dialami oleh kebanyakan orangtua. Mereka tidak menyadari dan memahami  keinginan anak. Mereka justru memaksa anak untuk memenuhi  keinginan mereka. Padahal anak juga memiliki kesenangan lainnya. Mereka  memiliki kehidupan remaja yang ingin mereka nikmati.  

Sebagai orangtua terlalu memaksakan kehendak kepada anak akan berdampak  tidak baik bagi anak. Karena mereka bisa menjadi pribadi yang tertutup karena takut apa yang diinginkannya akan ditentang oleh kedua orangtuanya. Sehingga mereka memilih untuk merahasiakannya.  

Jika dibiarkan terus menerus  tentu  anak akan terbiasa untuk berbohong. Untuk itu penting adanya komunikasi yang terbuka bagi anak dan orangtua agar tidak terjadi kesalahpahaman. 

Dari film ini kita bisa belajar jika memaksakan kehendak kepada anak bukanlah hal yang baik. Kita harus menyadari bahwa anak memiliki kehidupan sendiri yang harus mereka jalani dan nikmati. Sebagai orangtua kita jangan terlalu memaksakan kehendak pribadi karena itu akan membuat anak tertekan dan tertutup. Seperti yang dialami oleh Mei. 

Kehidupan anak adalah kehidupan mereka sendiri kita sebagai orangtua tidak berhak untuk memaksa mereka menjalani kehidupan yang sama seperti yang kita jalani. Orangtua Mei terutama ibunya berharap Mei menjadi seperti dirinya seperti remaja yang penurut dengan ibunya. Namun ketika mengetahui Mei melakukan apa yang tidak dia ketahui dia pun merasa kecewa. 

Masa  remaja merupakan masa pencarian jati diri, di mana anak ingin mencoba hal  baru, pengalaman baru dan hal-hal baru lainnya. Jika orangtua terlalu mengekangnya dengan melarang anak untuk melakukan ini itu, maka anak pun perlahan akan menutup diri dan akan takut untuk berbicara jujur. Bisa jadi anak akan tumbuh menjadi seorang pemberontak, karena terlalu sering dilarang untuk melakukan ini itu.

Melalui film ini, para orangtua bisa mengambil pelajaran penting tentang kehidupan anak remaja. Orangtua bisa memahami kehidupan anak remaja. Bahwa mereka juga ingin menikmati kehidupan mereka. Sedangkan orangtua bisa membimbing dan menjadi seorang teman bagi anak. 

Kehidupan anak tidak hanya tentang belajar dan sekolah. Mereka juga memiliki hal  yang mereka sukai. Mereka ingin menikmati masa remaja mereka. Sebagai orangtua kita bisa memberikan pendampingan dan pengarahan  agar mereka tidak salah arah. Biarkan saja mereka melakukan hal yang mereka sukai selama tidak menyalahi aturan dan sesuai dengan norma yang berlaku.

Biarkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Karena pengalaman yang mereka lewati akan membentuk kepribadiannya di masa yang akan datang.

Meski cerita yang disajikan memang terlihat kekanak-kanakkan, namun di dalamnya memiliki pesan yang begitu kuat. Terutama untuk orangtua. Mungkin setelah menonton film ini orangtua akan menyadari bahwa anak berhak atas hidupnya sendiri dan menentukan pilihan atas hidupnya. 

Sebagai orangtua kita tidak perlu memaksakan keinginan kita karena itu akan berdampak buruk bagi masa depan anak. Biarkan anak menentukan pilihannya sendiri jika itu memnag bisa membuat dirinya bahagia. 

Itulah pesan penting yang bisa diambil dari film Turning Red. Film animasi yang tidak hanya lucu namun juga syarat akan makna dan pesan yang ada di dalamnya. 

Terima kasih semoga bermanfaat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun