Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pesan Penting untuk Orangtua dalam Film Animasi "Turning Red"

2 Agustus 2022   21:12 Diperbarui: 4 Agustus 2022   16:00 1496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terdapat pesan penting untuk orangtua dalam film "Turning Red". Sumber: parapuan.co 

Orangtua yang terlalu memaksakan keinginannya kepada anaknya akhirnya membuat anaknya takut untuk mengungkapkan isi hatinya. Anak takut jika apa yang diungkapkan nantinnya akan mengecewakan kedua orangtuanya. Akhirnya ia pun menyembunyikannya dan merahasiakan keinginannya dari orangtuanya. Kemudian timbullah kebohongan demi kebohongan. 

Sumber: liputan6.com
Sumber: liputan6.com

Itulah yang  dialami Mei yang menyembunyikan keinginannya. Di mana dia begitu menyukai idola yang bernama 4 Town, sekelompok laki-laki yang ia gandrungi bersama teman-temannya. Ia takut mengatakan yang sebenarnya kepada orangtuanya karena takut ibunya akan memarahinya. Akhirnya ia pun berbohong agar bisa menonton konser 4 Town. 

Kondisi ini mungkin pernah dialami oleh kebanyakan orangtua. Mereka tidak menyadari dan memahami  keinginan anak. Mereka justru memaksa anak untuk memenuhi  keinginan mereka. Padahal anak juga memiliki kesenangan lainnya. Mereka  memiliki kehidupan remaja yang ingin mereka nikmati.  

Sebagai orangtua terlalu memaksakan kehendak kepada anak akan berdampak  tidak baik bagi anak. Karena mereka bisa menjadi pribadi yang tertutup karena takut apa yang diinginkannya akan ditentang oleh kedua orangtuanya. Sehingga mereka memilih untuk merahasiakannya.  

Jika dibiarkan terus menerus  tentu  anak akan terbiasa untuk berbohong. Untuk itu penting adanya komunikasi yang terbuka bagi anak dan orangtua agar tidak terjadi kesalahpahaman. 

Dari film ini kita bisa belajar jika memaksakan kehendak kepada anak bukanlah hal yang baik. Kita harus menyadari bahwa anak memiliki kehidupan sendiri yang harus mereka jalani dan nikmati. Sebagai orangtua kita jangan terlalu memaksakan kehendak pribadi karena itu akan membuat anak tertekan dan tertutup. Seperti yang dialami oleh Mei. 

Kehidupan anak adalah kehidupan mereka sendiri kita sebagai orangtua tidak berhak untuk memaksa mereka menjalani kehidupan yang sama seperti yang kita jalani. Orangtua Mei terutama ibunya berharap Mei menjadi seperti dirinya seperti remaja yang penurut dengan ibunya. Namun ketika mengetahui Mei melakukan apa yang tidak dia ketahui dia pun merasa kecewa. 

Masa  remaja merupakan masa pencarian jati diri, di mana anak ingin mencoba hal  baru, pengalaman baru dan hal-hal baru lainnya. Jika orangtua terlalu mengekangnya dengan melarang anak untuk melakukan ini itu, maka anak pun perlahan akan menutup diri dan akan takut untuk berbicara jujur. Bisa jadi anak akan tumbuh menjadi seorang pemberontak, karena terlalu sering dilarang untuk melakukan ini itu.

Melalui film ini, para orangtua bisa mengambil pelajaran penting tentang kehidupan anak remaja. Orangtua bisa memahami kehidupan anak remaja. Bahwa mereka juga ingin menikmati kehidupan mereka. Sedangkan orangtua bisa membimbing dan menjadi seorang teman bagi anak. 

Kehidupan anak tidak hanya tentang belajar dan sekolah. Mereka juga memiliki hal  yang mereka sukai. Mereka ingin menikmati masa remaja mereka. Sebagai orangtua kita bisa memberikan pendampingan dan pengarahan  agar mereka tidak salah arah. Biarkan saja mereka melakukan hal yang mereka sukai selama tidak menyalahi aturan dan sesuai dengan norma yang berlaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun