Karena Lee Yoomi merasa tidak mampu untuk mewujudkan keinginannya dan harus menghadapi kehidupan yang sulit. Di mana ia tidak diterima di universitas sehingga ia menciptakan kebohongan untuk menutupi fakta tersebut. Dia menciptakan kebohongan sesuai keinginannya sendiri dan hidup di dalam kebohongan tersebut.Â
Tentu saja sindrom ripley ini tidak bisa dianggap sepele. Karena jika dibiarkan hal tersebut bisa merugikan orang lain. Kita bisa melihat bagaimana Lee Yoomi hidup dalam kebohongan yang ia ciptakan dengan mencuri identitas orang lain. Kebohongan kecil sedikit demi sedikit akan menjadi besar untuk menutupi kebohongan sebelumnya.
Pembelajaran penting dari drama The Second AnnaÂ
Ada pembelajaran penting yang bisa kita petik dari drama The Second Anna. Yaitu semua yang berawal dari kebohongan pasti akan hancur pada akhirnya. Berbohong merupakan perbuatan yang tidak baik. Karena sekali kita berbohong maka kita akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya.Â
Namun tidak ada kebohongan yang sempurna. Suatu saat nanti kebohongan itu pasti akan tercium juga. Inilah yang dialami oleh Lee Yoomi. Kebohongan yang selama ini ia lakukan sedikit demi sedikit mulai tercium. Berawal dari pertemuan Seo Ji Won dan Jae Ho mantan pacar dari Lee Yoomi saat di universitas, Seo Ji Won pun mulai mencurigainya.Â
Ia pun mulai mengulik kehidupan masa lalu Lee Yoomi. Mulai dengan mendatangi ibu kosnya dahulu kemudian datang ke kampung halaman Lee Yoomi dan bertanya tentang Yoomi di sana. Di situlah ia mulai menemukan kebohongan-kebohongan Yoomi. Mulai dari kuliah di Amerika dan kehidupan lainnya.Â
Selain itu juga secara tidak sengaja Yoomi bertemu dengan Lee Anna yang asli. Pertemuan tersebut membuat Yoomi ketakutan dan mulai gelisah karena takut kebohongannya akan terbongkar. Ia kemudian memohon kepada Lee Anna namun Lee Anna meminta 3 milyar won atas pencurian identitas yang telah dilakukan.Â
Dari kisah Lee Yoomi tersebut kita bisa belajar satu hal yang penting semua yang diawali dengan kebohongan akan berakhir dengan kehancuran. Hidup kita akan diliputi dengan kegelisahan dan kekhawatiran karena kebohongan yang telah kita buat. Kita pun harus berpikir untuk membuat kebohongan lainnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya.Â
Kita bisa melihat bagaimana Lee Yoomi menjalani kehidupan sebagai Lee Anna. Apakah dia bahagia? Jawabannya tidak. Meski ia mengenakan pakaian bagus, tinggal di apartemen mewah, mengendarai mobil mahal dan memiliki suami yang terpandang, tetapi nyatanya ia tidak bisa benar-benar menikmati kehidupannya sebagai Lee Anna. Karena ia harus berpura-pura menjadi orang lain sehingga ia tidak bisa menikmati kehidupannya. Meskipun kehidupannya bisa dibilang sempurna.
Menjalani hidup dalam kebohongan tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kita akan diliputi dengan kecemasan dan kegelisahan karena kebohongan yang kita buat sendiri.
Drama ini mengajarkan kita untuk jujur kepada diri sendiri dan juga orang lain. Menjalani kehidupan apa adanya tanpa perlu berbohong dan membuat karangan cerita untuk menutupi kebohongan lainnya.Â