Setelah itu, kami pun melaksanakan piket pagi sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Ada yang belanja ke pasar, memasa, mencuci piring dan membersihkan lingkungan bersama. Setelah itu kami pun bersiap untuk pergi sekolah.Â
Malam harinya kami disuruh untuk belajar. Tentunya setelah melaksanakan shalat isya berjamaah.Â
Sebelum itu, biasanya setelah shalat maghrib, saya dan teman-teman juga diwajibkan untuk mengaji. Terkadang setelah shalat isya' melakukan kajian keagamaan.Â
Begitulah rutinitasku selama di asrama tersebut. Awalnya memang menakutkan, namun ternyata setelah menjalani semua itu hal yang aku takutkan tidak terjadi.Â
Di sana saya justru bisa bertemu dengan teman-teman baru yang tidak kuperkirakan sebelumnya.
Menjadi pengalaman yang berharga dan tidak terlupakan
Sebelumnya tadi telah saya sebutkan tentang kegiatan sehari-hari. Menurut saya itu merupakan kegiatan positif yang saya lakukan.Â
Mungkin jika saya tidak tinggal di asrama saya tidak akan bisa bangun subuh dan mengaji setiap hari.Â
hidup di asrama dan jauh dari orangtua memberikan pengalaman berharga yang tidak terlupakan. Juga ada hikmah yang luar biasa yang saya rasakan.Â
Menjalani hidup di asrama, membuat saya belajar untuk hidup mandiri dan tidak mudah menggantungkan hidup kepada orang lain.Â
Selain itu saya juga bisa belajar untuk hidup disiplin. Karena peraturan yang cukup ketat, tentu membuat saya dan teman-teman mau tidak mau harus menaati peraturan tersebut.Â