Biasanya orang yang patah hati akan mengalami sakit hati. Saat seseorang sedang sakit hati, hal tersebut biasanya bisa menjadikannya memiliki tekad yang kuat dan semangat yang lebih dari biasanya.Â
Hal tersebut bisa menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh. Seseorang yang patah hati biasanya memiliki semangat yang lebih karena dia ingin membuktikan bahwa dia bisa menjadi orang yang lebih baik.Â
Jadi ketika cinta kita tidak berbalas, kemudian patah hati, kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan diri kita.Â
Kita bisa meningkatkan kemampuan yang kita miliki. Apa pun kemampuan itu. Semangat untuk berubah menjadi lebih baik ini biasanya datang karena hati yang tersakiti.Â
Momentum tersebut bisa kita gunakan untuk hal-hal yang positif seperti mengembangkan skill yang kita miliki, dan melakukan kegiatan yang bermanfaat lainnya.Â
Hal itu bisa menjadi pembuktian kita bahwa kita bisa menjadi orang yang lebih baik meski  perasaan kita tidak berbalas.Â
Sakit hati karena cinta yang tak berbalas memang bukanlah sakit yang bisa sembuh dalam waktu yang singkat. Namun sakit hati ini bisa menjadi motivasi yang kuat untuk mendorong kita menjadi lebih baik.Â
Motivasi akibat sakit hati biasanya mampu mengubah diri kita. Dorongan yang besar dan sakit hati yang mendalam bisa mendorong kita untuk terus memperbaiki diri dan membuktikan bahwa kita bisa menjadi orang yang jauh lebih baik.Â
Jadi manfaatkan rasa sakit hati itu dan gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat untuk diri kita dan masa depan kita kelak. Tentu saja tidak semua orang bisa mengelola rasa sakit hati ini menjadi motivasi. Untuk kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik agar bisa berguna dan tidak merugikan diri kita sendiri.Â
Ketiga, fokus pada hal lain yang lebih penting
Hikmah yang ketiga adalah kita bisa lebih fokus pada hal yang lebih penting. Karena cinta yang tak berbalas tentu kita bisa mengalihkan perhatian kepada hal lainnya yang jauh lebih penting. Seperti sekolah, kuliah atau pekerjaan kita.Â