Usiaku sekarang sudah 26 tahun. Dan selama 26 tahun saya hidup saya juga pernah mengalami krisis kepercayaan diri dan merasa takut untuk menghadapi kehidupan yang akan datang. Usia ini merupakan usia quarter life crisis atau krisis hidup seperempat abad. Apa sih quarter life crisis itu?Â
Menurut Alodokter. com, quarter life crisis atau krisis seperempat abad adalah periode saat seseorang berusia 18–30 tahun merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang. Umumnya, kekhawatiran ini meliputi masalah relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial.
Dulu saya juga pernah mengalami hal seperti ini. Merasa bingung, takut dalam menghadapi hidup yang akan datang. Bahkan membayangkannya pun saya merasa takut. Karena saat usia saya 18 tahun, saya merasa belum menemukan jati diri saya.Â
Ketika melihat teman-teman seusia saya yang sudah bisa mencapai ini itu, saya cenderung minder dan merasa tidak berarti apa-apa. Karena itulah saya merasa khawatir tentang masa depan yang akan saya jalani.Â
Membayangkannya saja saya tak berani dan membuat saya takut. Namun di usia 22, ketika saya mulai bekerja saya mulai menyadari hal-hal berikut ini
1. Rencana Tuhan adalah yang TerbaikÂ
Hal pertama yang saya pelajari di usia 26 tahun, adalah menyadari bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. Hal ini saya sadari ketika saya mulai mendapatkan pekerjaan yang lumayan.Â
Dulu waktu kuliah jujur, saya merasa iri dengan teman-teman yang bisa membeli apa yang mereka mau. Jalan-jalan dan nongkrong-nongkrong di tempat-tempat yang hits semau mereka. Sedangkan saya harus berjuang dan menahan keinginana ketika mau beii sesuatu.
Namun ketika aku berusia 22 tahun dan mendapatkan pekerjaan, saya merasa jika ini adalah bagian dari rencana Tuhan kepada saya. Karena dulu saya harus berjuang menahan semua keinginan dan memendamnya dan sekarang menjawab semuanya dengan sebuah pencapaian.Â
Dari sini saya menyadari bahwa ketika kita terpuruk, hal yang paling penting adalah keyakinan jika Tuhan selalu memiliki rencana yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. Hal yang paling penting adalah jangan sampai kita meninggalkan-Nya dan berhenti berharap pada-Nya.
Mungkin ini terdengar klasik ya. Tapi itu memang benar adanya. Tuhan ingin kita bersusah dahulu dan menikmati hasil dari kesabaran itu.Â
Jadi buat kalian yang mungkin saat merasa terpuruk baik itu masalah cinta, karier atau pekerjaan. Tetap yakin saja pada Tuhan yang membuat rencana. Karena Dia pasti akan memberikan yang terbaik di waktu yang tepat.Â
Saya juga pernah mengalami keterpurukan dan ingin menyerah karena putus asa. Karena sepertinya hidupku tidak ada baik-baiknya sama sekali. Namun hal yang tak pernah kutinggalkan ketika putus asa adalah doa.Â
Doa inilah yang menjadi sumber kekuatan untuk bertahan dari segala keterpurukan. Beberapa tahun kemudian, Tuhan menjawab doa ku satu per satu. Dari sinilah saya percaya rencana Tuhan itu begitu indah.
2. Percaya Pada Diri Sendiri Itu PentingÂ
Hal selanjutnya yang saya pelajari adalah percaya diri sendiri itu penting. Percaya pada diri sendiri itu ketika kita bisa menentukan jalan hidup kita sendiri dan percaya dengan jalan yang telah kita mbil.Â
Kita tidak perlu mengikuti trend orang lain karena belum itu sesuai dengan diri kita. Mungkin orang lain bisa berhasil namun belum tentu dengan kita. Karena setiap orang diberi kelebihan di bidang yang berbeda-beda. Jadi jangan hanya asal ikut-ikutan.Â
Percaya pada diri sendiri ini juga penting untuk menggali potensi yang kamu miliki. Dengan menjadi diri kamu sendiri kamu tidak akan mudah terpengaruh dengan omongan orang lain dan pendapat orang lain.Â
Percaya pada diri sendiri juga membuat kamu yakin dengan apa yang kamu jalani. Meski orang lain mencibir atau memaki kamu tetap teguh untuk melangkah. Saya baru menyadarinya setelah dewasa ini. Karena menjadi diri sendiri membuat kamu lebih percaya diri dengan apa yang kamu lakukan.Â
Dulu saya pernah mengalaminya. Ketika apa yang saya lakukan selalu dikritik karena bagi mereka apa yang saya lakukan itu tidak berguna. Namun saya mencoba untuk tetap melakukannya.Â
Memang rasanya berat ketika menghadapai cibiran dan makian. Namun kita harus yakin pada diri sendiri bahwa kita bisa dan apa yang kita lakukan adalah hal yang benar.
3. Setiap Orang Memiliki Zona Waktunya Masing-MasingÂ
Dulu waktu kuliah saya pernah berbincang dengan salah satu teman saya. Kami membahas tentang teman-teman kita dulu yang sekarang sudah sukses dalam karier dan sekolahnya.Â
Kemudian teman saya bilang jika setiap orang itu mempunyai zona waktu amsing-masing. Termasuk kita ini yang mempunyai zona waktu sendiri untuk sukses.Â
Mungkin jatah kita belum sekarang, mungkin setahun atau beberapa tahun lagi. Selama menunggu waktu itu tiba, kita harus berupaya menuju tujuan yang kita capai tersebut.Â
Mungkin kita melihat teman kita yang seusia kita sudah sukses di usia muda dengan bekerja di kantor dan memiliki jabatan yang tinggi. Tapi percayalah waktumu juga akan tiba. Mungkin bukan sekarang, tapi nanti. Jadi bersabarlah karena giliranmu juga akan segera tiba.Â
Satu lagi, hal yang harus kamu yakini jika setiap orang itu tentu memiliki permasalahan masing-maisng. Jadi jangan beranggapan bahwa mereka yang memiliki banyak materi itu hidupnya akan bahagia dan bebas dari masalah.Â
Setiap orang pasti mempunyai masalah yang berbeda-beda jadi kamu jangan merasa jika hidupmu adalah yang paling berat.Â
4. Bersyukur untuk Hal-Hal Kecil Sekalipun
Dan hal terakhir yang saya sadari di usia 25 tahun ini adalah mensyukuri hal-hal kecil di sekitar kita itu perlu. Misalnya pencapaian-pencapaian receh yang bisa kita dapatkan itu perlu dilakukan. Agar hidup kita bisa lebih bersemangat.Â
Nggak ada salahnya memberikan perayaan untuk hal kecil yang bisa kita raih sebagai bentuk rasa syukur. Dengan begitu kita bisa menghargai setiap kerja keras yang telah kita lakukan.Â
Bersyukur membuat kita lebih menerima dengan pemberian yang telah Tuhan kepada kita. Hal itu tentu akan membuat hati dan perasaan kita lebih tenang.Â
Bersyukur tidak harus pada hal-hal yang besar tetapi juga hal yang kecil sekalipun. Karena hal besar itu berawal dari hal-hal yang kecil. Untuk itu jangan lupa untuk mensyukuri setiap nikmat yang bisa kita nikmati setiap hari.Â
Bersyukur akan membuat kita berhenti membandingkan kehidupan kita kepada orang lain. Karena kita sudah merasa cukup dengan keadaan yang kita jalani saat ini.Â
Jadi bersyukur setiap hari dengan apa yang kita miliki sekarang. Karena hal itu akan membuat kita lebih menghargai apa yang kita miliki saat ini dan itu akan membuat kita tidak merasa kurang. Jadi jangan lupa bersyukur ya.Â
Oh ya bersyukur juga bisa mencegah penyakit hati karena hati kita merasa cukup sehingga kita tidak mudah iri kepada orang lain. Karena kita merasa bahwa pemberian yang kita merupakan pemberian yang memang sudah seharusnya kita terima.Â
Setiap manusia memilki jatahnya masing-masing. Itu hal yang harus kita sadari agar kita tidak menjadi pribadi yang banyak menuntut.
Terima kasihÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H