Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Move On Tidak Hanya Perlu Waktu, tapi Tindakan Juga Perlu

4 April 2021   22:55 Diperbarui: 6 April 2021   18:38 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak hanya butuh waktu, move juga perlu tindakan.| Sumber: Getty Images/iStockphoto via Kompas.com

Siapa bilang move on gampang? Move on itu nggak segampang mengucapkannya. Mungkin saat kita putus dari pasangan, kita akan dihibur dengan kata-kata seperti ini. 

"Kamu pasti bisa move on atau kamu harus cepet move on dong masak masih mikirin dia aja. Dia udah move on loh dari kamu."

Ucapan-ucapan seperti itu mungkin bisa didengar saat kita putus dengan pasangan. Ya, mengucapkannya memang mudah. Namun fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. Tak segampang teori yang dituliskan oleh kebanyakan orang dan diucapkan oleh orang-orang. 

Move on merupakan fase di mana seseorang bisa melupakan mantan kekasihnya. Melupakan dalam hal ini bukan melupakan identitas pacarnya tapi lebih ke menerima putusnya hubungan dengan mantan. 

Move on biasanya ditandai dengan sudah memiliki pasangan baru. Meski tidak semuanya harus seperti ini. Namun memiliki pasangan baru merupakan penilaian yang sangat penting dan dan menjadi penilaian keberhasilan dari move on. 

Kalau belum memiliki pasangan baru, berarti kamu belum dianggap move on. Namun sebenarnya tidak selalu seperti itu. Orang yang belum memiliki pasangan baru bisa dikatakan move on jika dia tidak memikirkan mantannya lagi atau sudah bisa menghilangkan bayang-bayang kenangan dengan mantan. 

Move On Perlu Waktu 

Ini hanya berdasarkan pengalaman saya sendiri dan saya yakin setiap orang memiliki cara sendiri untuk move on dari mantannya. Dari pengalaman saya waktu memiliki andil yang sangat penting untuk move on dari mantan. 

Move on itu hanya butuh waktu. Di sini waktu yang dibutuhkan setiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang membutuhkan waktu sebentar ada juga yang membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun. 

Hal ini biasanya didasarkan pada sedalam apa kamu mencintai mantanmu. Semakin dalam kamu mencintai mantanmu maka semakin lama kamu membutuhkan waktu untuk move on dari mantanmu. 

Istilah mencintai seseorang sewajarnya seperti perlu diaplikasikan dalam hubungan. Karena saat kamu berpacaran belum tentu kamu akan bertahan sampai jenjang pernikahan. 

Jadi ketika masih berpacaran alangkah baiknya mencintai sewajarnya saja dan tidak usah berlebihan atau terlalu mendalam. Karena ketika putus nanti akan susah untuk melupakannya atau move on darinya. 

Putus dari pasangan merupakan hal yang sangat menyakitkan yang dialami seseorang. Karena telah putus kehidupan jadi serba tidak nyaman dan tidak enak. Biasanya orang yang baru putus mengalami gejala tidak berselera menjalani kehidupan dan tidak semangat untuk hidup.

Hal ini wajar dan lumrah terjadi karena luka dan rasa sakit yang dialami, karena kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Jadi wajar saja jika kamu merasa kehilangan semangat hidupmu. 

Biasanya fase ini akan berlangsung selama beberapa hari. Kamu mungkin belum bisa menghilangkan kenangan dengan mantanmu yang begitu  indah. Sehingga kamu merasa terpuruk. 

Wajar saja ketika hubungan yang awalnya baik-baik saja, lalu kemudian berubah. Yang awalnya dekat menjadi jauh dan yang awalnya perhatian menjadi cuek dan tidak peduli. Jadi wajar saja jika kamu merasa terpuruk dan kamu mungkin perlu waktu untuk beradaptasi dengan perubahan itu. 

Hal yang Bisa Kamu Lakukan Selama Proses Move On 

Move on memang butuh waktu dan mungkin seiring berjalannya waktu kamu bisa dengan sendirinya melupakan hubungan dengan mantanmu. Namun bukan berarti kamu hanya pasrah dan menyerah dengan keadaan. Kamu juga perlu berusaha agar kamu tidak terpuruk setelah putus dengan mantanmu. 

Pertama, Batasi Komunikasi dengan Mantanmu 

Hal pertama yang bisa kamu lakukan setelah putus dengan mantanmu adalah dengan membatasi komunikasi dengan mantanmu agar kamu tidak larut dalam kesedihan. Karena setelah putus hubunganmu dengan mantanmu tentu menjadi canggung dan aneh. 

Jadi lebih baik kamu membatasi komunikasi. Dengan membatasi komunikasi kamu juga mencegah dirimu untuk kepo dengan kehidupannya. Karena jika kamu masih kepo, hal itu akan membuat kamu akan sulit untuk move on dari mantanmu. 

Jadi lebih baik kamu membatasinya kalau perlu putus komunikasi. Memang terlihat ekstrim, tapi hal itu bisa membuatmu lebih mudah untuk melupakannya agar tidak selalu ingat tentangnya.

Menjaga komunikasi dengan mantanmu akan membuat kamu justru terjebak dalam nostalgia kisah cinta lama dengan mantanmu. Kamu akan terus terbayang momen-momen bersama dengan mantanmu. 

Hal itu tentu akan membuatmu susah untuk melupakannya dan terus teringat tentangnya. Jadi lebih baik kamu membatasi atau memutus komunikasi dengan mantanmu. 

Kedua, Melakukan Aktivitas Seperti Biasa 

Selanjutnya, kamu bisa melakukan aktivitas seperti biasanya dan tidak perlu mengurung diri seharian di kamar. Karena saat kamu sendiri, pikiranmu justru akan terfokus dengan mantanmu. Dan itu tentu akan membuatmu semakin terpuruk. 

Dengan melakukan aktivitas seperti biasanya, maka pikiranmu akan lebih terbuka dan tidak hanya terfokus pada mantanmu. Dengan bertemu dengan banyak orang kamu bisa  kamu bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan banyak orang. 

Tentu hal itu bisa mengalihkan pikiranmu dari memikirkan mantanmu sehingga kamu bisa cepat untuk menyembuhkan luka akibat patah hati. 

Beraktivitas juga akan membuatmu merasa tenang dan bisa menemukan obat untuk patah hatimu. Ketika kamu bertemu dengan banyak orang dan berinteraksi dengan mereka hal itu tentu bisa membuatmu bisa melupakan sakit hati. Itu lebih baik daripada merenung sendiri dan menyesali semua yang telah terjadi. 

Ketiga, Berpikir Positif

Positive thinking merupakan hal yang penting yang bisa membuatmu bisa cepat move on. Setelah putus kamu jangan berlarut-larut dalam kesedihan dan air mata. Meski menyedihkan, kamu harus tetap bisa berpikir positif. Jika apa yang telah terjadi merupakan hal yang terbaik dan akan digantikan dengan yang lebih baik. 

Berpikir positif seperti ini akan membuatmu memandang patah hati sebagai sebuah proses dalam kehidupan dan hal itu tentu akan mengurangi rasa sedihmu. Kamu juga bisa memandang lebih luas arti dari sebuah hubungan. Dengan begitu kamu tidak akan takut untuk membuka hati lagi. 

Berpikir positif akan membuatmu jauh lebih tenang dalam menghadapi luka akibat patah hati. Kamu juga bisa lebih ikhlas dan merelakan semua yang  telah terjadi. Karena kamu menganggap itu sebagai perjalanan mencari pasangan yang terbaik. 

Berpikir positif juga akan membuatmu merasa lebih baik dan menjaga mentalmu tetap dalam kondisi baik meskipun hatimu sakit. Sehingga kamu tidak stres setelah patah hati. Untuk itu meskipun kamu patah hati kamu harus tetap menjaga pikiranmu tetap positif ya. 

Seiring berjalannya waktu, luka akibat patah hati bisa sembuh dengan sendirinya dan kamu juga bisa move on. Tentu saja kamu harus berusaha agar lukamu bisa segera sembuh. 

Dan ingat mencintai sewajarnya dan seperlunya karena kita tidak pernah tahu dengan hubungan yang kita jalani saat ini. Bisa jadi hubungan itu putus di tengah jalan kan. Jadi sebelum ada ikatan yang sah lebih baik kamu mencintai sewajarnya saja dan simpan untuk pasangan sahmu kelak. 

Terima kasih

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun