Ancaman hibrida ini harus ditanggulangi dengan baik oleh segenap masyarakat, pemerintah, stakeholders, aparat TNI guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perisai harus dipersiapkan sebelum ancaman hibrida ini semakin menghabisi tulang-tulang Indonesia yang kokoh.Â
Gencarnya serangan melalui dunia maya seakan tidak dapat dibendung, karena masyarakat yang KATANYA MASYARAKAT INFORMASI justru belum siap untuk menerima predikat itu. Mau tidak mau, suka tidak suka, harus ada penanggulangan terhadap kegiatan negatif yang muncul di dunia maya berupa hatespeech dan sophistry. Kita semua tidak dapat memungkiri, penyebaran pesan secara masif belum dapat disikapi secara bijak.Â
Kaidah dan etika berkomunikasi diabaikan yang penting mendapaykan konten tak peduli lagi faedah apalagi kaidah? Inilah perang yang sesungguhnya lebih mengerikan. Bambu runcing bukan lagi simbol kekuatan dan kebanggaan yang diletakkan di pundak atau pilar di rumah kita yang kokoh berdiri. Gawai menjadi kekuatan untuk menjajah negeri sendiri, saling serang satu sama lain demi kepentingan pribadi untuk mencapai sebuah tujuan yang fana. Sadari saja, ketika menjelang pemilu dan pilpres, BUZZER bermunculan dimana-mana menyebarkan hatespeech, hujatan dan fitnah demi sekeping koin.Â
Jadi...
Sebenarnya apakah essensi tangguh yang diwariskan oleh para pejuang kemerdekaan sudah coba untuk ditanam dalam diri kita?Â
Ayolah!Â
Katanya generasi muda itu harta yang paling berharga yang dimiliki Bangsa Indonesia? Lalu dimana kebangkitan kita selaku muda-mudi yang dihidupi oleh negeri? Junjung kembali subtansial Boedi Oetomo cita-cita untuk memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa bangsa, mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.Â
Almamater dan jas yang dikenakan oleh Soekarno pada Bangsa ini bukan untuk hiasan dan pajangan, tapi untuk kita, generasi muda, melangkah dan maju dengan penuh kebanggaan membawa citra diri bangsa yang merdeka.Â
Salam,Â
Sri PatmiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H