Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel Sri Patmi: Kabut Naga Inti Bumi dan Naga Perak di Lembah Sungai Kuning

7 Januari 2021   18:34 Diperbarui: 7 Januari 2021   18:47 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetes air mata haru menetes dari pelupuk mata para hewan. Masa penantian telah tiba, saatnya ketamakan dilenyapkan sebelum mendapatkan tempat. Ada 9 titik yang telah dijadikan sasaran ledakan bom waktu itu. Setiap sudut dan satu poros pusatnya menjadi target peledakan.

Naga Alliong menyekap putri raja yang sedang berada di perpustakaan untuk menyelesaikan misinya yang belum tuntas. Ia membawa pergi putri itu keluar istana lembah sungai kuning.

Raja dan permaisuri diasingkan oleh Raja Naga Anantaboga masuk ke inti bumi. Keluarga Dinasti Lie sudah mempasrahkan segalanya jika masa harus berganti dan kerajaan ini hanya tinggal nama saja.

"Kembalilah ke langit dan bumi, biar kalian menjadi lebur bersama dengan kesempurnaan Sang Pencipta" ujar Raja Anantaboga.

Ia menancapkan ekornya ke inti bumi sekuat tenaga. Gelegar suara gemuruh petir dan kilatan cahaya menyelimuti istana. Seisi istana porak poranda. Angin membentuk pusaran. Elemen api dan air sudah menemui kebekuan. Dalam hitungan detik, istana itu melesat melebihi kekuatan laju cahaya tak tersisa kepingan kehancuran sedikitpun. Begitu halusnya perpaduan elemen cahaya, air dan api yang dipadukan. 

Putri Raja menuju ke langit dan bumi bersama para naga dan kura-kura peliharaannya. Hingga saat ini, yang tersisa hanyalah mereka yang masih menunggu dimana letak harta karun itu berada. Diantara langit dan bumi, atau keduanya yang menyatu menjadi satu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun